Mengapa Makanan Jawa Tengah dan Jogja Identik dengan Manis? Begini Penjelasan Ahli

By Idam Rosyda, Selasa, 16 Januari 2024 | 15:10 WIB
mengapa makanan di Jawa Tengah dan Jogja identik dengan manis (SajianSedap)

SajianSedap.com - Jika Anda tinggal atau pernah berkunjung di wilayah Jawa Tengah dan Jogja, tentu ada beragam kuliner yang wajib dicoba.

Nah membahas soal kuline di Jawa Tengah dan Jogja, biasanya sebagian orang dari luar wilayah ini menyebut makanan dari kedua daerah ini cenderung manis.

Dalam artian, setiap masakan biasanya menambahkan perasa manis berupa gula jawa dalam masakannya.

Atau bisa juga dari gula pasir.

Praktis, ada sensasi manis yang akan terasa.

Alasan Mengapa Makanan Jawa Tengah dan Jogja Manis

Rupasanya bukan tanpa alasan kuliner dari Jawa Tengah dan Jogja ini cenderung memiliki rasa manis.

Jadi bukan karena coba-coba makan rasa masakan menjadi manis.

Jika Anda perhatikan, masakan dari wilayah Sumatera cenderung gurih dan berempah.

Tentu kaitannya dengan keberadaan beragam rempah di daerah tersebut.

Lalu bagaimana dengan Jawa Tengah dan Jogja?

Bukan tanpa alasan masyarakat Jogja dan Jawa Tengah khususnya Solo memiliki sajian khas dengan cita rasa manis.

Baca Juga: 8 Makanan 'Nol' Kalori yang Bagus untuk Diet, Mengenyangkan dan Gak Bikin Berat Badan Naik

Hal ini pun memiliki sejarah panjang yang Sase Lovers perlu tahu.

Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, menjelaskan hal ini.

“Kita kembali ke zaman kolonial, jadi pada saat itu Bangsa Eropa berpikir untuk mengeksprorasi Tanah Jawa, dengan komoditi pangan yang laku di pasar dunia,” papar Murdijati kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Pada saat itu ada 5 komoditi pangan yang dieksplorasi di Jawa yaitu teh, kopi, gula pasir dari tebu, tapioka, dan kina.

Kina ditanam di Jawa Barat pada abad ke-17 hingga 18.

Selanjutnya yang cocok ditanam di Jawa Barat lainnya adalah tapioka dan teh.

Kemudian setelah dicoba, kopi yang dulunya ditanam di Jawa Barat akhirnya dinilai tidak cocok dan tidak menghasilkan kualitas kopi yang baik.

“Lalu dipilih tempat yang lebih cocok dan akhirnya dikembangkan di Jawa Timur,” ujar Murdijati.

Sementara gula pasir yang berasal dari tebu banyak diproduksi di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.

Tebu, tanaman penghasil gula itu awalnya ditanam di kawasan Jawa Barat tapi juga tidak menghasilkan kualitas yang baik, kemudian dipindah ke kawasan Jawa Tengah.

Saat ditanam di Jawa Tengah, tebu dinilai memiliki kualitas yang baik.

Baca Juga: Biang Keroknya Tahu Juga, Ini 7 Penyebab Santan Pecah saat Dimasak, Bikin Rasa Jadi Hambar

Akhirnya praktik tanam paksa di Jawa Tengah mengharuskan petani dan pemiliki kebun menanam tebu.

Sehingga, masyarakat Jawa Tengah sangat mudah mengakses gula.

Sekitar kawasan Jogja dan Solo saja terdapat 17 pabrik gula, jumlah itu tercatat pada masa akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19.

Produktivitas tebu yang melimpah membuat masyarakat Jawa Tengah memanfaatkan gula sebagai bumbu masakan.

“Berbeda dengan masyarakat Jawa Barat, karena di sana gula masih jarang dan jauh dari Jawa Tengah yang banyak memproduksi gula,” kata Murdijati.

Perbedaan penggunaan gula terlihat juga pada sajian teh di Jawa Barat yang kebanyakan tanpa gula, karena pada saat itu gula dianggap barang langka dan mahal di kawasan ini.

Nah sekarang sudah tahu kan?

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Kenapa Masakan di Jawa Tengah dan Jogja Identik dengan Rasa Manis

Baca Juga: Daftar Menu Diet untuk Zodiak Cancer, Leo dan Virgo agar Berat Badan Turun