SajianSedap.com - Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina, dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Perayaan ini tidak hanya dirayakan di China, tetapi juga di berbagai negara di seluruh dunia, terutama di daerah dengan populasi Tionghoa yang signifikan.
Beberapa negara yang merayakan Tahun Baru Imlek juga memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan pergantian tahun ini, salah satunya di Vietnam.
Di Vietnam, Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Tết dan dirayakan bersama keluarga.
Orang Tionghoa di vietnam merayakannya dengan makan bersama keluarga, memakai kostum khas Imlek Vietnam, membagikan amplop merah berisi uang ke kerabat, hingga pergi ke kuil untuk berdoa.
Selain hal itu, salah satu tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh orang Tionghoa Vietnam adalah memberikan persembahan kepada leluhur berupa buah-buahan dalam sebuah nampan.
Persembahan ini dinamakan 'nampan lima buah' berisi buah-buahan tertentu dengan filosofi dan makna mendalam.
Lalu apa filosofi dan maknanya?
Simak berikut ini untuk Anda ketahui.
Tradisi Menyediakan 'Nampan Lima Buah'
Dilansir dari vietnamplus, di antara banyak persembahan yang diperlukan untuk menghiasi altar leluhur selama Tahun Baru Imlek, nampan berisi lima buah sangat diperlukan untuk setiap keluarga Vietnam.
Ini merupakan simbol keutuhan hati dan bakti generasi masa kini terhadap nenek moyang dan dewa tanah air.
Baca Juga: Hasilnya Bisa Mirip Buatan Restoran Chinese, Ikuti 5 Trik Ini Saat Membuat Dimsum Untuk Imlek
Tidak peduli kaya atau miskin, pada Malam Tahun Baru, penting bagi masyarakat Vietnam untuk memilih nampan lima buah terbaik untuk dipersembahkan kepada leluhur dan dewa mereka.
Buah-buahan sering diletakkan di atas nampan kayu berpernis merah dan disusun dalam kerucut yang seimbang dan warna yang serasi.
Seperti tradisi populer lainnya, persiapan nampan berisi lima buah untuk Tet telah menjadi kebiasaan turun-temurun.
Pada hari-hari sebelum Tet, masyarakat Vietnam mulai membeli buah-buahan yang diperlukan untuk tujuan ini.
Buah-buahan yang dipersembahkan kepada leluhur berbeda-beda di berbagai wilayah di Vietnam, bergantung pada kondisi cuaca masing-masing pada saat itu dan produk pertanian lokal yang tersedia.
Namun, hal yang umum adalah setiap nampan harus berisi lima buah karena orang menganggapnya sebagai pertanda keberuntungan.
Nampan lima buah di wilayah Utara biasanya terdiri dari segenggam pisang hijau, jeruk bali matang, jeruk dan kesemek, sawo plum, seikat jeruk kumquat, dan dalam beberapa tahun terakhir, seseorang dapat menambahkan mangga dan anggur dari Vietnam selatan, atau apel dan pir dari Tiongkok.
Meski disebut nampan lima buah, namun belum tentu berisi tepat lima jenis buah.
Dan menata buah-buahan di atas nampan kayu berbentuk jam kaca berwarna merah tua benar-benar sebuah seni. Itu harus memadukan warna dan bentuk buah-buahan yang berbeda sambil menatanya di atas nampan agar terlihat seperti gambar benda mati.
Untuk menjaga keseimbangan di atas nampan, biasanya pisang diletakkan tegak di tengah, dan jeruk bali di permukaan cekung pisang. Kemudian jeruk, sawo plum, dan apel ditaruh di celah antara pisang dan jeruk bali. Celah kecil terakhir diisi dengan sedikit jeruk kumquat untuk membuat nampan buah yang penuh dan padat.
Nampan tersebut menyajikan kombinasi harmonis dari berbagai warna buah-buahan: hijau tua pada pisang, kuning muda pada jeruk bali, merah tua pada kesemek dan kuning kemerahan pada jeruk dan kumquat, serta hijau muda pada apel, dan buah sawo plum berwarna coklat tua.
Baca Juga: Shio Kelinci Diprediksi Stres di Tahun 2024, Berikut Makanan yang Bisa Meredakannya
Sementara orang Selatan lebih memilih srikaya, kelapa, pepaya, mangga, dan buah ara untuk nampan berisi lima buah ini karena terdengar seperti “berharap cukup rejeki” dalam bahasa Vietnam.
Untuk melengkapi gambarnya, nampan buah ditaburi sedikit daun jeruk kumquat segar.
Saat ini, meski banyak nilai spiritual kuno telah hilang, kebiasaan menata nampan lima buah di altar selama Tahun Baru Imlek masih dilestarikan sebagai warisan budaya tradisional Vietnam yang bagus.
“Mam Ngu Qua” dalam Festival Tet mewakili intisari bahwa Langit dan Bumi memberkati manusia.
Ini adalah salah satu persepsi umum tentang kehidupan orang Vietnam, yaitu “An qua nho ke trong cay” (Saat mengambil buah, Anda harus memikirkan penanamnya).
Baca Juga: Sejarah dan Fakta Menarik Yee Sang, Salad Khas Imlek yang Dimakan Pakai Cara Unik