Hagiwara membuat fortune cookie dari wafer beras panggang khas Jepang dengan isian secarik kertas terima kasih untuk warga sekitar tempat tinggalnya saat itu.
Di lain sumber juga terdapat cerita jika fortune cookie ditemukan oleh David Jung yang berasal dari Kanton, China.
David bermigrasi ke Los Angeles pada tahun 1916. Saat itu, ia membuat fortune cookie dengan isian ayat-ayat kitab suci untuk menginspirasi para pria tanpa pekerjaan.
Ada sumber lainya yang berpendapat, jika awal dibuatnya fortune cookie di Jepang dengan isian kalimat berisikan ramalan di kuil budha Jepang.
Dilansir dari laman History, fortune cookie juga awalnya banyak dijual di toko roti masyarakat Jepang sebelum perang dunia II dimulai.
Terlepas dari banyaknya sejarah seputar fortune cookie, kini kue yang dipercaya bisa membawa keberuntungan itu banyak dijual di restoran China di amerika.
Masih dalam laman The Spruce Eats yang sama, terdapat sebuah film berjudul The Killing of a Chinese Cookie dimana terdapat seorang pria yang mengatakan bahwa, jika dilihat dari beberapa bukti, fortune cookie berasal dari Jepang.
Namun, orang China yang memasarkannya dan orang Amerika yang menikmatinya.
Ciri khas fortune cookie
Selain berisikan secarik kertas, fortune cookie juga punya ciri khas pada teksturnya yang renyah mirip crepes.
Selain itu, bentuknya yang mirip selembar kertas yang dilipat membentuk cangkang ini juga membuatnya unik.
Kini, fortune cookie tidak hanya dijual polosan tetapi ada yang toko atau restoran yang menjualnya dengan aneka topping seperti saus cokelat atau adonan warna-warni pada kulitnya.
Baca Juga: Asal-usul Capcay, Kondang di Indonesia Tapi Tidak Dikenal di Tiongkok, Kok Bisa?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa itu Fortune Cookie, Kue dengan Isian Secarik Kertas?