Asal-usul Kue Mangkok Khas Imlek, Bentuknya Mirip Salah Satu Jajanan Pasar di Indonesia

By Idam Rosyda, Rabu, 24 Januari 2024 | 09:40 WIB
sejarah kue mangkok khas Imlek (SajianSedap)

SajianSedap.com - Berbagai makanan biasanya disajikan sata Imlek.

Entah untuk disantan atau dijadikan persembahan untuk ritual, biasanya berbagai makanan akan disiapkan.

Salah satu yang wajib ada adalah kue mangkok.

Kue mangkok sendiri merupakan sajian kue basah.

Bentuknya mirip seperti bolu kukus.

Meski begitu keduanya memiliki bahan baku yang berbeda.

Sejarah Kue Mangkok Khas Imlek

Kue mangkok sendiri merupakan kue yang bagian atasnya mekar.

Kue mangkok atau Fa Gao merupakan kue khas saat perayaan Imlek atau Tahun Baru China.

Fa Gao dipercaya sebagai kue yang membawa keberuntungan.

Kata Fa memiliki arti mengembang sebab menggunakan ragi saat proses pembuatannya, sedangkan Gao memiliki arti kue.

Fa juga dapat diartikan sebagai kemakmuran.

Baca Juga: Asal-usul Untir-untir, Camilan Tradisonal yang Ternyata Berasal dari Tiongkok

Sedangkan, warna cerah pada kue mangkok melambangkan keberuntungan.

Konon, semakin banyak kelopak pada kue mangkok, maka semakin makmur dan semakin banyak kekayaan di tahun baru tersebut.

Lantas bagaimana kue ini masuk ke Indonesia?

Kisah kue mangkok sejatinya datang dari China Selatan pada sekitar abad ke-17 ke Indonesia.

Para pedagang China yang melakukan hubungan bisnis dengan Nusantara yang membawa kuliner ini. 

Namun kue mangkok berbeda rasa dengan fak kaw meski bentuknya serupa.

Hal ini disebabkan lantaran kue mangkok mengalami proses indigenisasi.

Indigenisasi adalah proses suatu produk, pemikiran, atau layanan dari luar wilayah yang mengalami penyesuaian dengan khazanah lokal.

Indigenisasi pada kue mangkok terdapat pada cita rasa.

Indigenisasi kue mangkok juga terjadi pada taburan parutan kelapa di bagian atas.

Di Indonesia, kue mangkok ada yang memiliki rasa manis lantaran campuran gula jawa.

Baca Juga: Asal-usul Capcay, Kondang di Indonesia Tapi Tidak Dikenal di Tiongkok, Kok Bisa?

Kue mangkok merupakan bagian dari makanan saat perayaan Imlek, selain kue keranjang.

Kue mangkok dihidangkan dengan berwarna-warni sebagai simbol kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Saat terhidang, jumlah kue mangkok harus ganjil.

Misalnya, terhidang dalam jumlah 3,5,7, atau 9.

Angka ganjil ini punya karakteristik dalam budaya China. Angka 3, adalah lambang dunia dan akhirat.

Sedangkan, angka ganjil di atas angka 3 merupakan penanda bagi seseorang memiliki kemampuan merayakan upacara Imlek.

Selanjutnya, kue mangkok yang merekah usai dikukus adalah simbol harapan dalam kehidupan.

Apakah Anda pernah mencoba kue mangkok ini?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Kue Mangkok, Berwarna-warni dan Harus Terhidang Ganjil

Baca Juga: Asal-Usul Ikan Bakar Parape yang Pernah Viral di Google, Terungkap Cara Membuatnya yang Super Mudah