Semakin banyak partikel makanan yang terlepas, maka semakin banyak juga busa pada minyak penggorengan Anda.
Kontaminasi ini mungkin menyebabkan rasa tidak enak pada makanan Anda, atau paling tidak menunjukkan kapan minyak perlu disaring atau dibuang.
Jika minyak tidak dirawat dengan baik dan sering diganti, kualitas makanan Anda akan menurun.
2. Minyak terlalu panas
Percikan air dalam minyak menunjukkan bahwa minyak tersebut cukup panas untuk memasak makanan dengan benar.
Namun, bahkan minyak goreng biasa seperti minyak sayur dan minyak kacang bisa menjadi terlalu panas untuk berfungsi dengan baik.
Suhu optimal untuk minyak penggorengan adalah antara 350°F dan 375°F tau kurang lebih 190 derajat celcius atau 200 derajat celcius.
Hal ini memastikan makanan dimasak secara menyeluruh dan aman tanpa membakar bagian luarnya.
Semua minyak mempunyai titik asap, yang dapat terbakar dan berasap, dan bahkan dapat menimbulkan kebakaran minyak.
Minyak terbaik untuk menggoreng memiliki titik asap yang cukup tinggi, biasanya 400°F atau lebih tinggi atau sekitar 204 derajat celcius.
Namun, meskipun minyak tidak mencapai titik asapnya, suhunya masih terlalu panas.
Minyak yang terlalu panas akan membakar bagian luar makanan tanpa memasak bagian tengahnya, dan akan menyebabkan busa berlebih akibat pemecahan protein pada tingkat molekuler.