Banyak benda dalam budaya Tionghoa memiliki simbolisme keberuntungan.
Alat makan, terutama yang terbuat dari bahan rapuh seperti kaca, sering dianggap sebagai simbol keberuntungan.
Memecahkan mereka dianggap sebagai tindakan yang dapat menghilangkan keberuntungan tersebut.
Juga dalam tradisi Tionghoa merusak barang-barang terutama selama perayaan penting seperti Imlek, dianggap sebagai tanda buruk.
Memecahkan alat makan dapat dianggap sebagai mengundang sial atau kemalangan.
Perayaan Imlek menekankan pentingnya harmoni, keseimbangan, dan energi positif.
Memecahkan alat makan dianggap dapat mengganggu keseimbangan dan menciptakan ketidakharmonisan selama periode perayaan yang diharapkan penuh keberuntungan.
Juga beberapa keluarga memandang larangan ini sebagai bagian dari tradisi keluarga atau kepercayaan budaya.
Mematuhi larangan tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan keyakinan leluhur.
Jika terjadi karena ketidaksengajaan
Jika pecahannya pecah tanpa disengaja, pecahannya harus dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas atau kain merah, lalu dibuang pada hari kelima Tahun Baru.
Solusi lainnya adalah dengan mengatakan, “Sui Sui Ping An,” yang berarti aman dan sehat setiap tahun.
Pengucapan aksara Tionghoa Tahun (岁 Sui) dan Rusak (碎 Sui) sama, sehingga orang menggunakan homofon tersebut untuk mengusir kesialan.