Tanghulu, Makanan Halal Imlek yang Rasanya Manis dan Bisa Jadi Ide Jualan

By Idam Rosyda, Senin, 5 Februari 2024 | 14:40 WIB
tanghulu manisan khas imlek (Pixabay)

SajianSedap.com - Imlek biasanya identik dengan berbagai makanan khas.

Nah setiap makanan ini biasanya memiliki makna tertentu.

Salah satu makanan khas Imlek pun banyak, salah satunya adalah Tanghulu.

Tanghulu mungkin belum begitu populer seperti kue keranjang di Indonesia.

Namun makanan ini cukup populer di Tiongkok atau negara Asia.

Lantas seperti apa sih asal-usul kemunculan Tanghulu ini?

Tanghulu Makanan Halal Imlek yang Manis Rasanya

Melansir dari honestfoodtalks.com, Tanghulu adalah camilan khas Tiongkok yang secara tradisional terbuat dari buah hawthorn kering.

Tanaman hawthorn atau 'san zha' menyerupai apel kepiting merah kecil.

Ini juga merupakan bahan utama untuk membuat haw flakes, manisan tradisional Tiongkok.

Gula akan melapisi manisan buah dengan lapisan sirup gula yang mengeras.

Inilah yang membuatnya cerah dan mengkilap.

Baca Juga: Saudara dan Kerabat Tidak Akan Menyantap Hidangan Imlek, Kalau Ruang Tamu Masih Dicat Warna Merah, Kenapa?

Disajikan dengan ditusuk dengan tusuk sate, menjadikannya populer di pasar jalanan Asia.

Pasangan yang sedang berkencan, anak-anak atau remaja yang sedang mencari suguhan, akan menikmati jajanan buah ini.

Meksipun begitu alih-alih hawthorn, strawberry Tanghulu kini lebih populer.

Namun, buah-buahan lain seperti anggur, blueberry, apel, dan bahkan nanas juga bisa digunakan.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Tanghulu berasal dari Tiongkok Utara.

Konon ini muncul pada masa Dinasti Song, di bawah pemerintahan Kaisar Guangzong.

Banyak cerita yang menceritakan asal usulnya.

Salah satu legenda mengatakan bahwa selir tercinta terlalu sakit untuk makan apa pun sampai seorang dokter menyarankan untuk mencelupkan buah kering ke dalam karamel.

Cerita lainnya adalah istri dokter menciptakannya karena nafsu makannya yang buruk.

Apapun kebenarannya, manisan buah pasti menjadi sangat populer dan kebanyakan dijual di bioskop, di jalanan, dan di kedai teh sebagai camilan pendamping.

Awalnya, istilah Cina manisan ini disebut Bing Tanghulu.

Baca Juga: Banh Chung, Makanan Khas Imlek dari Vietnam yang Mirip dengan Lemper

'Bing' adalah bahasa Cina untuk es.

Dinamakan ini dengan tepat karena makanan penutup ini hanya dimakan di musim dingin, untuk menghindari kekacauan lengket saat meleleh di bawah sinar matahari.

Dengan ditemukannya lemari es dan AC, manisan ini telah berevolusi menjadi camilan sepanjang musim.

Meski begitu, permen berwarna merah cerah ini tetap menjadi favorit perayaan di banyak negara Asia, dan bukan hal yang aneh jika banyak pedagang kaki lima menjajakannya selama periode Tahun Baru Imlek.

Meskipun Tanghulu terbuat dari buah-buahan, namun ini jelas bukan camilan paling sehat yang pernah ada.

Misalnya, mengonsumsi 20 manisan buah-buahan memiliki sekitar 400 kalori, setara dengan satu burger keju Macdonald.

Meskipun buah-buahan mengandung vitamin C, lapisan gula yang membusuk dapat menyebabkan kerusakan gigi jika dikonsumsi terlalu sering.

Bahan utama untuk membuat manisan buah adalah gula putih, air, sirup jagung, dan stroberi.

Gula putih, sirup jagung, dan air digunakan untuk membuat sirup untuk bagian luar permen.

Madu adalah tambahan opsional untuk suguhan yang lebih manis.

Bahan-bahan ini tersedia di toko kelontong mana pun.

Anda dapat memilih untuk mengganti stroberi dengan buah-buahan pilihan Anda sendiri, meskipun yang terbaik adalah memilih buah-buahan yang asam.

Hal ini untuk mencapai keseimbangan manis dan asam, rasa asam khas yang begitu terkenal di kalangan penggemarnya.

Anggur dan apel adalah pilihan yang bagus untuk membuat manisan buah.

Namun, dengan apel, Anda mungkin ingin memotongnya sesuai ukuran sekali gigit agar lebih mudah dimakan!

Tanghulu juga bisa Anda jadikan ide jualan loh.

Bahan-bahan yang mudah ditemui tentu bisa lebih mudah untuk dibuat.

Baca Juga: Saudara dan Kerabat Tidak Akan Menyantap Hidangan Imlek, Kalau Ruang Tamu Masih Dicat Warna Merah, Kenapa?