Bentuk nasi jangkrik jauh dari namanya yang unik, karena rasanya sungguh nikmat dengan bumbu khas yang sedap.
sajian ini disebut sebagai salah satu santapan kegemaran Sunan Kudus, salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di daerah tersebut.
Sebagai makanan khas Kudus, nama nasi jangkrik konon berasal dari ujaran orang yang menyantapnya.
Dilansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, sejarah nasi jangkrik bermula kala istri Sunan Kudus memasak suatu menu yang sangat lezat.
Saking lezatnya sajian tersebut sampai ada yang berujar, “jangkrik! masakan opo iki kok enake pol" yang artinya "jangkrik, masakan apa ini kok enak banget".
Sejak saat itu, sajian nasi khas Kudus ini pun dikenal dengan nama nasi jangkrik.
Hidangan nasi jangkrik berupa nasi dengan lauk daging kambing atau kerbau yang dipotong dadu, tahu, serta guyuran kuah bersantan.
Rasa kuah yang gurih, daging yang empuk dengan bumbu meresap, dipadu tahu yang lembut dan nasi yang hangat memang membuat lidah bergoyang.
Biasanya nasi jangkrik akan disajikan dengan dikemas menggunakan daun jati.
Tidak sampai di situ, hidangan ini juga menjadi sajian paling dinanti pada tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus yang dilaksanakan setiap tahun.
radisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Muharram.
Baca Juga: Pantas Kembung, 5 Makanan Ini Ternyata Mengandung Gas Tinggi, Bikin Begah Perut