SajianSedap.com - Cabai merupakan salah satu bahan makanan begitu populer di Indonesia.
Namun tahukah anda jika cabai ternyata bukan asli dari Indonesia loh.
Cabai bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Benua Amerika.
Cabai dibawa oleh pelaut Portugis dan Spanyol ke Asia Tenggara pada abad ke-16.
Hingga kini cabai jadi salah satu bumbu atau bahan makanan yang cukup sering dipakai dalam berbagai olahan nusantara.
Rasa pedas pada cabai menjadi salah satu daya tarik serta kenikmatan saat menyantapnya.
Rasa Pedas Cabai
Nah membahas soal rasa pedas, sebagain besar orang mengira jika rasa pedas pada cabai berasal dari biinya.
Tak mengherankan jika saat mengolah cabai, ada yang menghilangkan bijinya untuk mengurangi rasa pedas.
Namun apakah faktanya demikian.
Ternyata rasa pedas pada cabai bukan berasal dari cabainya.
Coba ingat kembali, apakah Anda pernah mengalami biji cabai terlinggal di gusi?
Baca Juga: Pantas Dicari-cari, Bawang Putih Tunggal Ternyata Punya Khasiat Luar Biasa Ini untuk Kesehatan
Apakah ada rasa pedas yang terasa.
Pasti tidak ada.
Rasa pedas cabau sendiri menurut The Spruce Eats berasal dari capcaisin.
Capcaisin adalah bahan kimia dalam cabai yang membuatnya pedas.
Hanya tanaman dalam keluarga Capsicum yang dapat memproduksi capcaisin seperti cabai jalapeno, cabai rawit, dan jenis cabai lain.
Namun, terdapat satu-satunya anggota keluarga Capsicum yang tidak mengandung capcaisin yaitu paprika.
Menambahkan dari Bon Appetit, cabai berevolusi untuk memproduksi capcaisin sebagai bentuk pertahanan diri terhadap hewan mamalia yang kelaparan.
Namun, rasa pedas ini malah dicari oleh manusia. Capcaisin dan beberapa alkaloid terkait diproduksi oleh sel yang sebagian besar ditemukan di plasenta (membran tipis dalam cabai) dan berdaging tepat di bawah batang cabai.
Rasa pedas itu kemudian didistribusikan ke selaput dan biji di dekat plasenta sampai seluruh bagian cabai.
Beberapa orang sering mengira bagian terpedas pada cabai adalah bijinya.
Pasalnya, banyak resep menyarankan untuk membuang biji cabai jika ingin mengurangi rasa pedasnya.
Baca Juga: Daftar Minuman untuk Mengatasi darah Rendah, Segera Teguk Jika Merasa Gejala Muncul
Membuang biji cabai dapat sedikit membantu mengurangi rasa pedas.
Namun berdasarkan The Kitchn, bagian paling pedas pada cabai terletak pada empulur dan bagian cabai yang bentuknya seperti tulang lunak.
Jika ingin menghilangkan sebagian besar rasa pedas cabai, bisa buang empulur dan bagian dalam cabai seluruhnya.
Cabai rawit dan bubuk cabai sering digunakan untuk memberi rasa pada makanan, sedangkan cabai yang sangat pedas mungkin digunakan untuk tantangan.
Namun tersembunyi di balik rasa pedas sayuran ini terdapat sederet manfaat kesehatan yang patut Anda ketahui.
Manfaat Cabai
Melansir dari WebMD, jika Anda termasuk tipe orang yang minum jus jeruk saat sakit, Anda pasti tahu pentingnya Vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa, meskipun Vitamin C tidak dapat sepenuhnya mencegah flu biasa, mengonsumsi lebih banyak Vitamin C saat Anda sakit dapat mengurangi lamanya penyakit Anda berlangsung.
Disajikan untuk disajikan, cabai mengandung lebih banyak Vitamin C daripada jeruk.
Jadi, jika Anda tidak suka jus jeruk, Anda bisa merasa nyaman mengemil cabai saat sedang sakit.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenapa Cabai Pedas dan Bagian Mana Paling Pedas?
Baca Juga: Lebih Unggul Dibandingkan Salmon, Ikan Murah Satu Ini Dapat Mencegah Penyakit Mematikan Ini