Dua senyawa dalam biji wijen hitam, yakni sesamol dan sesamin diyakini berkontribusi terhadap sifat antikankernya.
Senyawa sesamol sudah menunjukkan sifat antikankernya pada beberapa penelitan terhadap hewan dan tabung percobaan.
Studi-studi ini telah mengamati kemampuan senyawa untuk memerangi stres oksidatif dan mengatur berbagai tahap siklus hidup sel dan jalur pensinyalan dimana masing-masing memainkan peran dalam pengembangan kanker.
Sementara itu, sesamin juga dipercaya memainkan peran yang sama dalam pencegahan kanker.
Namun penelitian yang dilakukan hingga saat ini masih kurang.
Oleh sebab itu, masih belum jelas bagaimana biji wijen hitam dapat berpengaruh terhadap risiko kanker.
4. Kaya nutrisi
Biji wijen hitam kaya akan sejumlah nutrisi.
Sumber makromineral dan mineral tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh dapat ditemukan dalam kandungan biji mungil ini.
Seperti kalsium dan magnesium yang sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, khususnya tekanan darah tinggi.
Mineral lainnya seperti zat besi, tembaga, dan mangan yang penting untuk mengatur metabolisme, fungsi sel, dan sistem kekebalan tubuh, serta sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh juga terkandung dalam biji wijen hitam.
Karena lebih dari setengah biji wijen terdiri dari minyak, biji wijen juga merupakan sumber lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh ganda yang sehat.
Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa mengganti makanan tinggi lemak jenuh dengan makanan tinggi lemak tak jenuh dapat menurunkan risiko penyakit jantung. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Baca Juga: Bukan Cuma Jadikan 'Ketupat' Sebagai Makanan Khas Imlek, Negara Ini Sajikan Camilan Dari Biji Kering