Telur Dadar Disebut Bisa Picu Kanker? Begini Penjelasan dari Ahli

By Idam Rosyda, Senin, 19 Februari 2024 | 09:40 WIB
telur dadar (pixabay)

SajianSedap.com - Telur dadar merupakan salah satu makanan sejuta umay yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Menu ini memang cukup mudah untuk dibuat.

Anda tinggal padukan telur dengan beberapa bumbu dan ahan seperti bawang merah, bawang putih daun bawang dan masih banyak lagi.

Selain itu telur dadar pun bisa dipadukan dengan berbagai olahan sajian.

Sebut saja nasi goreng, tahu kupat, gado-gado, dan masih banyak lagi makanan yang bisa dipadukan dengan telur dadar.

Tak heran karena rasa serta proses pembuatannya yang mudah, telur ini sering dikonsumsi hampir setiap hari.

Telur Dadar Disebut Sebakan Kanker

Namun Anda perlu tahu, ternyata telur dadar yang Anda konsumsi ini bisa memicu kanker loh.

Banyak orang pasti ragu akan hal ini.

Akan tetapi beberapa ahli memberikan alasan dibalik sajian nikmat sejuta umat yang disebut bisa memicu kanker ini.

Kira-kira seperti apa ya?

Yuk simak!

Baca Juga: Cara Mengatasi Masakan yang Terlalu Pedas, Masih Tetap Enak Dimakan Kalau Ditambah Bahan Dapur Ini

Dalam podcast Kasisolusi yang tayang pada Kamis (8/2/2024), Iwan Benny Purwowidodo, founder Konsep Karnus, mengatakan bahwa telur yang didadar dapat menyebabkan kanker dan diabetes.

Iwan menjelaskan, di dalam telur, terdapat zat biotin dan avidin.

Biotin dibutuhkan tubuh untuk mengubah asam lemak dari minyak dalam kuning telur.

Jika putih dan kuning telur mentah dicampur, biotin akan diikat oleh avidin yang terdapat dalam putih telur.

Ini menyebabkan biotin tidak dapat berfungsi.

Ketika tubuh kekurangan biotin dan asam lemak masuk dalam darah, maka akan terjadi oksidasi parsial.

Akibatnya, muncullah senyawa disebut malondialdehid, yang akan merampas elektron di DNA dan RNA, sehingga terjadi risiko kanker.

Kemudian, jika asam lemak macet akibat tubuh kekurangan biotin, kemudian berinteraksi oksigen dalam darah, penyumbatan dapat terjadi.

Menurut Iwan, penyumbatan akan menutupi reseptor insulin, sehingga dapat menyebabkan diabetes.

Dengan demikian, Iwan berpendapat bahwa telur sebaiknya tidak diolah dengan cara didadar untuk mencegah risiko kanker dan diabetes, sebagaimana yang ia jelaskan.

Apa kata sains? Biotin adalah vitamin B yang larut dalam air.

Baca Juga: Apakah Mentega yang Sudah Expired Masih Bisa Dipakai? Begini Jawabannya

Biotin, yang juga dikenal sebagai vitamin B7, terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak sehingga penting bagi tubuh.

Menurut artikel dalam jurnal Encyclopedia of Cell Biology tahun 2023, kekurangan biotin dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi telur mentah (enam telur per hari) selama berbulan-bulan.

Putih telur mengandung protein yang disebut avidin.

Avidin dapat berikatan sangat erat dengan biotin, meskipun tidak melalui ikatan kovalen.

Avidin mengikat biotin yang dilepaskan selama pencernaan protein makanan sehingga mencegah penyerapannya.

Namun, perlu diketahui bahwa avidin dapat hancur saat dimasak.

Panas selama proses memasak menyebabkan perubahan struktural pada avidin sehingga kurang efektif dalam mengikat biotin.

Hal ini membuat biotin lebih mudah diserap tubuh.

Karena itu, tidak masalah untuk mengonsumsi putih dan kuning telur yang sudah dimasak.

Meski demikian, terlalu banyak panas selama proses memasak dapat merusak kolesterol dalam telur dan menyebabkannya teroksidasi menjadi oksisterol, yang telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker.

Cara memasak telur paling sehat Ahli gizi Anya Rosen mengatakan, cara paling sehat untuk memasak telur adalah menggunakan panas yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri patogen, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga tidak akan mengurangi nutrisi atau menyebabkan oksidasi kolesterol.

Oksisterol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit.

Ditambah lagi, memasak telur dengan api besar dapat merusak antioksidan bermanfaat, seperti vitamin A, yang membantu melawan kerusakan oksidatif dalam tubuh.

Menurut Rosen, merebus adalah salah satu cara paling sehat untuk memasak telur karena telur tetap dipanaskan, tetapi tidak merusak nutrisi apa pun.

Telur rebus adalah makanan sumber protein yang mudah disajikan.

Telur rebus juga tidak mengandung lemak tambahan dari minyak goreng sehingga menjadikannya pilihan yang bergizi.

Untuk membuat telur lebih sehat dengan menambah nutrisi berupa serat dan vitamin, telur bisa dikonsumsi dengan berbagai sayuran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Telur Dadar Bisa Sebabkan Kanker dan Diabetes?

Baca Juga: Ada Yang Dipakai Restoran Terkenal, Berikut Daftar 3 Bahan Dapur Untuk Menggantikan Cabai