Hal ini disebabkan makanan pedas bersifat merangsang organ pencernaan dan dapat menimbulkan iritasi pada lapisan mukosa lambung.
Sedangkan kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan aktivitas produksi asam lambung.
"Pada orang yang berpuasa kesempatan untuk memenuhi kebutuhan kalori semakin terbatas. Perubahan pola makan yang mendadak disertai aktivitas yang relatif sama setiap harinya dapat memberi dampak bagi orang yang berpuasa," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Selasa (4/4/2023).
Dia mengatakan, beberapa dampak yang terlihat dengan jelas adalah badan terasa lemas, konsentrasi menurun, dan berkurangnya daya tahan tubuh, sehingga dapat menyebabkan penurunan aktivitas dan produktivitas.
Untuk menghindari dampak tersebut, dibutuhkan asupan nutrisi dengan kandungan gizi yang mencukupi.
Kebutuhan kalori harian saat bulan Ramadhan dapat dipenuhi pada saat sahur dan berbuka puasa.
Lanjut dia mengatakan, jumah produksi asam lambung pada penderita tidak boleh berlebihan.
Jumlah produksi asam lambung dipengaruhi oleh waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.
"Bagi penderita asam lambung tetap diperbolehkan berpuasa secara hati-hati agar ibadah berjalan dengan lancar," ungkap dia.
Setidaknya ada 3 cara memilih menu berbuka untuk menjaga kestabilan asam lambung. Pertama, hindari makanan pedas, berbumbu, dan berminyak.
Lemak yang tidak sehat menjadi musuh utama bagi penderita maag karena cenderung lambat dicerna dapat memicu peningkatan asam lambung.
Baca Juga: 5 Daftar Makanan yang Dapat Mengatasi Asam Lambung, Salah Satunya Buah yang Sering Dikonsumsi