Filosofi kejujuran dalam setiap gigitan Barongko didapat dari irisan nangka atau panasa yang terkait dengan ungkapan Bugis yaitu 'Iyyana kuala sappo unganna panasaé nabélona kanukué' yang artinya 'kuambil sebagai pagar diri dalam rumah tangga ialah kejujuran dan kesucian'.
Dari ungkapan tersebut, istilah 'Unganna panasaé' yang disebut lempu mengandung arti kejujuran.
Sedangkan istilah 'nabélona kanukué' adalah pacci atau paccing mengandung arti kesucian.
Hal ini yang membuat Barongko kerap dihidangkan pada pelaksanaan upacara adat seperti pernikahan bahkan dihidangkan untuk menjamu tamu kehormatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Barongko, Kue Tradisional Bugis Makassar yang Penuh Filosofi
Baca Juga: Mengenal Sate Rembiga, Makanan Khas Lombok yang Bisa Disantap untuk Menu Berbuka Puasa