Resep yang digunakan turun temurun.
Jika warung sate umumnya menggunakan sate paha dan dada untuk satu tusukan, di sini berbeda.
Sate Apjay hanya menggunakan daging dada ayam saja dari tiap satu ekor ayam.
Bahkan sang pedagang berani memberi garansi jika ada lemak atau kulit di sate daging akan kita ganti sepuluh tusuk, atau satu porsi sate daging Apjay.
Sate Apjay menggunakan minyak hasil sulingan kacang dan jeruk nipis yang membuat aroma satenya punya wangi khas.
Proses masaknya pun juga dilakukan hingga dua kali.
Tahap pertama sate dibumbui dan dibakar hingga setengah matang.
Setelah itu, sate yang sudah setengah matang disimpan untuk dijual.
Proses pembakaran kedua akan dilakukan ketika pembeli sudah memesan.
Uniknya, daging yang digunakan untuk sate ini adalah menggunakan ayam kate.
Tertarik ingin mencobanya?