Panas yang diterima oleh adonan roti akan menyebabkan karbon pada karbohidrat roti bercampur dengan asam amino protein.
Akibatnya, pinggiran atau permukaan roti akan berubah warna menjadi kecoklatan.
Proses kimia ini ditemukan oleh Louis-Camille Maillard di awal tahun 1900-an.
Awalnya, peneliti mengatakan kalau reaksi Maillard ini hanya mengubah warna dan rasa pinggiran roti saja.
Namun dari penelitian lanjutan yang dilakukan, reaksi ini juga bisa memunculkan antioksidan bernama pronyl-lysine.
Senyawa antioksidan ini terbentuk saat pati dan gula bereaksi dengan asam amino dari ikatan protein bernama L-lisin.
Siapa sangka kalau pinggiran roti tawar mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Melansir dari Care Spot, studi ilmiah sudah membuktikan soal pinggiran roti tawar.
Dari hasil riset membuktikan bahwa kulit atau pinggiran roti tawar mengandung nutrisi yang tinggi daripada bagian dalamnya yang lembab dan kenyal.
Alasannya kulit roti lebih bernutrisi yaitu karena proses pemanggangan membuat pinggiran roti menjadi kocekelatan sehingga lebih kencang.