Apakah Menggunakan Garam Himalaya Lebih Sehat Dibanding Garam Biasa? Berikut Faktanya

By Dwi, Jumat, 3 Mei 2024 | 14:40 WIB
Fakta Seputar Garam Himalaya (Freepik)

SajianSedap.com - Garam menjadi salah satu bumbu dapur yang selalu digunakan saat masak.

Hal ini bertujuan untuk memperkaya cita rasa agar lebih nikmat ketika disantap.

Menambahkan garam pada makanan juga dipercaya dapat memenuhi kebutuhan gizi, terutama pada anak.

Membahas tentang garam, pasti sase lovers tidak asing lagi dengan garam himalaya?

Garam satu ini memiliki warna yang berbeda dengan garam yang biasa kita gunakan untuk masak sehari-hari.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, apakah garam himalaya lebih baik dibandingkan dengan garam beryodium yang biasa kita gunakan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasannya di bawah sini.

Fakta Tentang Garam Himalaya

Garam himalaya merupakan garam berwarna merah muda atau pink yang berasal dari penggunungan Himalaya Pakistan.

Garam ini memang mengandung mineral yang lebih bervariasi dibandingkan dengan garam biasa, namun sedikit kandungan Natrium dibanding garam biasa.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Sensory Studies mengatakan bahwa kandungan Natrium pada 1 gram garam himalaya adalah 368 mg, dan lebih sedikit dibandingkan dengan garam pada umumnya yang memiliki kandungan Natrium sebesar 381 mg/ 1gr.

Hal ini yang menyebabkan banyak orang sudah mulai mengubah penggunaan garam dapur menjadi garam himalaya yang memiliki kandungan Natrium yang lebih sedikit.

Perbedaan Garam Himalaya dan Garam Biasa

Dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Sensory Studies, garam himalaya memiliki kandungan Kalsium, Kalium, Magnesium, Seng, dan Zat Besi.

Baca Juga: Tips Membuat Tempe Goreng Gurih dan Renyah Tahan Lama, Tambah 1 Bahan Ini

Akan tetapi kandungan mineral pada garam himalaya ini hanya sedikit dan belum mencukupi kebutuhan mineral jika dibandingkan dengan kebutuhan mineral berdasarkan Angka Kecukupan Gizi pada anak usia 1-3 tahun.

Selain itu, garam himalaya tidak memiliki kandungan Yodium seperti garam biasa.

Padahal Yodium ini sangat dibutuhkan dalam mendukung masa pertumbuhannya dan juga mencegah GAKY (gangguang akibat kekurangan Yodium).

Untuk Anak, Mana yang Lebih Baik?

Ahli Gizi Universitas Esa Unggul dan juga Co-Founder dari Sahabat Gizi, Anugrah Novanti, S.Gz, M.Gizi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua garam tersebut.

Keduanya sama-sama memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan oleh anak untuk dukung tumbuh kembangnya.

Hanya saja harga dari garam himalaya umumnya lebih mahal dibanding garam biasa.

‘’Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa garam himalaya lebih baik dikonsumsi dibandingkan garam biasa, terutama pada anak,” kata Anugrah Novianti, S.Gz, M.Gizi.

Dari penjelasan tersebut bukan berarti garam himalaya ini tidak boleh dikonsumsi, namun bukanlah sesuatu yang diharuskan untuk digunakan, terutama pada MPASI anak.

Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah sumber mineral dalam mencukupi kebutuhan gizi anak tidak hanya dari garam saja, melainkan sumber bahan makanan lainnya, sehingga perlu adanya variasi bahan makanan untuk MPASI anak.

Bagi yang masih bingung mau menggunakan garam jenis apa untuk masak sehari-hari, semoga semua terjawab setelah membaca artikel di atas.

Semoga beramanfaat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul : Benarkah Garam Himalaya Lebih Baik dari Garam Beryodium? Ini Faktanya!!

Baca Juga: Cara Membersihkan Setrika yang Kotor dan Lengket Cuma Pakai Garam, Ampuh Bikin Kinclong Kembali

 

 Baca Juga: Puluhan Tahun Masak Di Dapur Bisa Tidak Tahu, Ini yang Terjadi Kalau Rajin Menyimpan Garam Bersama Tusuk Gigi