Ternyata Bukan Makanan Sembarangan! Ini Dia Makna Sate Lilit Khas Bali yang Jarang Orang Sadari

By Dwi, Selasa, 7 Mei 2024 | 19:55 WIB
Makna Dan Sejarah Sate Lilit (Sajian Sedap)

SajianSedap.com - Pulau Dewata atau Bali terkenal akan segudang ke indahan alam dan budayanya.

Tak heran kalau satu ini menjadi destinasi wisata yang terkenal hingga ke mancanegara.

Selain itu, aneka kuliner yang enak dari makanan tradisional khas Bali juga telah menjadi buah bibir banyak orang.

Salah satu yang terkenal adalah sate lilit.

Tidak hanya di Bali saja, makanan satu ini sudah terkenal di berbagai wilayah hingga menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.

Di daerah aslinya, Bali, makanan ini menggunakan babi atau ikan.

Namun jangan khawatir, di beberapa wilayah luar Bali menggunakan daging ayam atau daging sapi agar bisa disantap oleh banyak orang.

Untuk mengetahui sejarah lebih lengkap tentang makanan satu ini, mari simak artikel berikut sampai selesai.

Sejarah Sate Lilit Khas Bali yang Terkenal

Ini adalah bentuk akulturasi budaya dari berbagai wilayah terhadap makanan khas Bali ini.

Namun selain itu, ternyata sate lilit juga memiliki sejarah panjang.

Melansir dari Tribun Wiki, awalnya, Sate Lilit adalah hidangan khas daerah Klungkung.

Baca Juga: Selain Sate Lilit, Ini Dia 5 Makanan Khas Bali yang Tak Kalah Terkenal Dan Wajib Dicoba

Seiring berjalannya waktu, Sate Lilit mulai tersebar ke segala penjuru Bali seperti Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Sate termasuk salah satu hidangan wajib dalam upacara Galungan.

Terdapat sembilan macam sate yang disebut penawasangan, yakni simbol dari sembilan penjuru mata angin.

Namun, ada juga yang percaya bahwa penawasangan adalah simbol dari senjata sembilan dewa (Dewata Nawa Sangga).

Sate Lilit merupakan lambang senjata Dewa Brahma yang berupa gada, yakni senjata pemukul berbentuk cembung seperti kubah dengan pangkal lurus sebagai pegangannya.

Konon, senjata ini bermakna perlawanan dan menghancurkan pengaruh jahat.

Dalam persiapan ritual keagamaan, Sate Lilit dibuat dan disusun secara khusus berdasarkan arah mata angin.

Sate Lilit digunakan sebagai sesaji yang biasanya dibuat oleh kaum pria.

Pembuatan Sate Lilit Bali melibatkan banyak orang mulai dari proses penyembelihan hewan, pemotongan daging, mencincang daging, pembubuan, pelilitan, dan pemanggangan.

Biasanya pembuatan sate lilit dilakukan di banjar (balai desa).

Sate Lilit selalu dibuat dalam jumlah banyak atau skala besar, bahkan bisa sampai melibatkan 100 orang pria untuk membuatnya.

Baca Juga: Resep Sate Lilit Ikan Kulit Ayam Bikin Momen Makan Di Rumah Seperti Di Restoran Bali!

Dari proses yang lebih melibatkan pada pria inilah, sate lilit memiliki makna filosofi yang kuat dalam kehidupan dan kejantanan pria.

Bahkan jika ada pria yang tak bisa membuat Sate Lilit, maka akan dipertanyakan kejantanannya.

Batang atau tusuk sate pada Sate Lilit menggunakan batang serai, batang bambu atau batang kayu seperti biasa.

Istilah "lilit" dalam bahasa Bali dan Indonesia berarti "membungkus", seperti wujud asli Sate Lilit yang memang dililitkan pada tusuk sate.

Dulunya Sate Lilit hanya dibuat dari daging babi dan ikan, namun karena banyak permintaan dan menyesuaikan konsumen yang tak bisa makan daging babi, maka dibuat pula Sate Lilit dari daging sapi, ayam atau ikan.

Ternyata makanan lezat khas Bali yang digemari banyak orang ini memiliki makna yang mendalam ya sase lovers.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Artikel ini telah tayang di Tribun Wiki dengan judul : Sate Lilit

 Baca Juga: Resep Sate Lilit Sapi Bumbu Taoco, Menu Makan Siang Lezat Dengan Aroma yang Menggoda