Faktanya, garam mengganggu dan mencegah aktivitas mikroba.
Itulah sebabnya garam banyak digunakan sebagai pengawet.
Garam laut kondisinya bisa menurun
Garam laut berbeda, karena tidak diformulasikan di laboratorium.
Air laut mengandung banyak mineral lain dan kehidupan akuatik, yang semuanya memasukkan kotoran ke dalam garam.
Kotoran tersebut dapat membuat garam laut bisa berubah rasa atau berbau, meski demikian garam laut tidak kaan membusuk.
Garam laut menarik kelembaban dari udara, tetapi tidak mengandung bahan anti penggumpalan seperti garam meja.
Ia dapat menyerap bau dan rasa dari udara dapur yang beruap, sehingga mengeras menjadi gumpalan karena kelembapan.
Beberapa garam laut juga mengandung spora jamur, yang bisa lebih menimbulkan masalah.
Namun, garam menarik kelembapan, sehingga spora jamur tidak akan berkembang.
Jika kamu menambahkan garam tersebut kedalam makanan, spora akan mati sebelum kamu makan.
Sayangnya jika digunkan untuk mengawetkan sayuran atau mengawetkan daging, spora jamur yang ada pada garam dapat mencemari makanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Garam Punya Masa Kedaluwarsa?".