Masih Tabur Minyak Goreng Sisa Di Atas Sambal, Siap-siap Rasakan Hal Ini Dalam Waktu Dekat

By Raka, Minggu, 19 Mei 2024 | 15:53 WIB
Bahaya menambahkan minyak saat membuat sambal. (recipes)

SajianSedap.com - Sambal menjadi salah satu alasan makanan jadi berasa makin nikmat.

Tak sedikit yang justru rela membuat sambal sendiri di rumah.

Jika terasa masih kurang, biasanya sambal tersebut ditambah dengan minyak goreng.

Biasanya minyak bekas goreng ayam kerap jadi pilihan utama.

Menambahkan minyak bekas menggoreng ayam ke sambal disebut bisa buat sambal ulek lebih enak.

Padahal, ada bahaya mengancam kalau Anda menggunakan minyak sisa menggoreng untuk membuat sambal, loh!

Apakah Anda sering melakukannya?

Jika ya, tolong hentikan mulai sekarang ya!

Karena ternyata ada efek yang harus diperhatikan kalau kebiasaan menambahkan minyak bekas menggoreng ayam ke sambal.

Apa itu?

Bahaya Membuat Sambal dengan Minyak Sisa

Sambal memang tak bisa dipisahkan dari minyak.

Baca Juga: Resep Sambal Matah Bali, Pedasnya Juara Umum untuk Teman Makan Nasi Hangat

Untuk sambal terasi, biasanya kita menggoreng dulu bawang, cabai, tomat hingga terasinya dalam minyak panas, lalu baru kemudian diulek.

Sambal bawang yang tenar belakangan juga dibuat mentah lalu hanya disiramkan minyak goreng panas di atasnya.

Hasilnya, sambal terasa segar karena aroma bawang dan cabai yang khas tapi juga nikmat di lidah.

Nah, minyak ini juga memainkan peranan penting untuk membuat sambal lebih enak, lo.

Karena itu, banyak orang sengaja menggunakan minyak sisa goreng ayam untuk membuat sambal.

Tujuannya, aroma dan rasa ayam goreng yang tertinggal dalam minyak memberikan cita rasa nikmat pada sambal.

Tapi ternyata, hal tersebut bisa jadi langkah yang salah, nih!

Soalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam biasanya sudah berubah menjadi minyak trans.

Pasalnya, untuk menggoreng ayam, biasanya kita menggunakan temperatur tinggii.

Nah, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).

Minyak pun menjadi berisiko jika digunakan lagi.

Baca Juga: Tebal Berisi, Resep Omelet Lipat Sayur Bikin Kenyang Seharian! Cocol Saus Sambal Makin Mantap

Jadi, kebiasaan menggunakan minyak jelantah (minyak bekas menggoreng) untuk sambal, atau campuran makanan lainnya, sebaiknya dihindari.

Kenapa?

Bahaya Minyak Trans atau Minyak Jelantah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.

Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.

Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat.

Ketika jumlah LDL ini sudah terlalu banyak beredar akan mengakibatkan penumpukkan LDL di dinding bagian dalam arteri yang memberi nutrisi ke jantung dan otak.

Bersama dengan zat lainnya, LDL dapat membentuk plak yang dapat mempersempit arteri.

Kondisi ini dikenal sebgai aterosklerosis. Jika gumpalan darah terbentuk dan menyumbat arteri yang menyempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi.

Dengan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan, maka sebaiknya penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang harus dihindari.

Pemakaian minyak goreng sampai tiga kali, masih dapat ditoleransi dan dianggap baik atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia.

Akan tetapi, jika pemakaian minyak goreng dilakukan lebih dari tiga kali serta sudah terjadi perubahan fisik pada minyak, maka hal tersebut tidak baik dan harus dihindari penggunaannya.

Baca Juga: Hoki Seumur Hidup yang Suka Makan Sambel, Ternyata Bisa Cegah Penyakit Mematikan Ini