Di dalam laboratorium R&D (research & development), tenaga ahli di bidangnya fokus pada kualifikasi inovasi (pembuatan produk baru), renovasi (peningkatan mutu dari produk yang sudah ada), dan process development (pengembangan produksi).
Para tenaga ahli di dalamnya memiliki kompetensi mumpuni dalam food science and technology, terkait inovasi dan pengembangan produk.
Proses produk agar sampai ke tangan konsumen juga sangat rumit dan berlapis, mulai dari pengembangan ide, pemilihan bahan baku, pengemasan, penggunaan teknologi, rangkaian pengujian dan evaluasi.
Termasuk pendaftaran produk ke badan sertifikasi (BPOM dan Halal), produksi hingga pendistribusian ke pasar. Jalur yang panjang ini untuk memastikan produk benar-benar berkualitas dan dapat diterima pasar.
Dalam pelaksaan operasional bisnis, PT Yili Indonesia Dairy memiliki kepedulian dalam menerapkan standar keberlanjutan, termasuk dalam pembangunan dan pengoperasian pabriknya.
Pabrik es krim Joyday memiliki sistem pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang air dan membantu penghematan penggunaan air hingga 4000 ton air per tahun.
PT Yili Indonesia Dairy juga melakukan innovation environment, melibatkan vendor/supplier secara aktif dan berkesinambungan dalam mengajukan ide-ide inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan perusahaan.
Baca Juga: 3 Cara Mengolah Cincau Agar Segar Tahan Lama Ala Pedagang Es Buah
Baca Juga: Efek Tambahkan Es Batu di Adonan Tempe Goreng Tepung, Gak Nyangka Hasilnya Jadi Begini saat Matang
Ekspor Es Krim ke-16 Negara
Lebih lanjut Yu Miao menyampaikan, “Kehadiran pabrik es krim JOYDAY merupakan langkah awal investasi PT Yili Indonesia Dairy dalam menjadikan Indonesia sebagai hub export produk es krim Joyday ke negara-negara lain.”
Saat ini, imbuhnya, es krim Joyday telah tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia dan diekspor ke-16 negara.
Antara lain Singapura, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei, negara-negara Timur Tengah hingga Afrika dengan jumlah ekspor mencapai 1.000 ton lebih per tahun atau senilai 2 Juta dolar AS.
Dalam memenuhi kebutuhan produksi, PT Yili Indonesia didukung tenaga kerja lokal. Saat ini, 67% tenaga kerja di pabrik es krim Joyday berasal dari daerah sekitar area pabrik.
PT Yili Indonesia Dairy juga memastikan alih teknologi kepada tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan yang berkesinambungan.
Es krim Joyday menghadirkan lebih dari 40 varian dan bisa dibeli di berbagai lokasi, seperti toko kelontong dan modern trade, seperti AEON, Alfamidi, Farmers, GS Supermarket, Hero, Hypermart, Jakmart, Lawson, Lotte Mart, PIMA dan Transmart.
Yu Miao berharap, Joyday dapat menjangkau konsumen lebih banyak lagi dengan hadir di berbagai lokasi sehingga terjangkau bagi siapa saja.
Serta tentunya memberi beragam varian rasa yang menambah keseruan aktivitas sehari-hari konsumen.
“Kami akan terus berinovasi di berbagai bidang untuk memberikan produk-produk terbaik kepada konsumen. Ke depannya, kami menargetkan bisa menghadirkan lebih banyak jenis varian baru Joyday yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” tutup Yu Miao.