Meskipun tidak dianggap berbahaya oleh FDA (Food and Drug Administration), namun pada kondisi tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pada anak kecil.
Salah satunya, ternyata kebanyakan alat makan atau piring melamin mengandung sejumlah kecil zat formaldehida dan zat karsinogen.
Zat ini sangat berbahaya jika diserap oleh tubuh.
Penjelasannya, suhu panas pada makanan bisa menyebabkan zat-zat yang terdapat pada melamin tadi memuai dan menyebar ke seluruh makanan.
Kemudian zat zat racun dari proses pemuaian dan penyebaran zat-zat tadi akan mengendap serta mengikat dan masuk lalu meresap dengan cepat ke dalam makanan.
Selanjutnya, jika zat melamin tadi terhirup oleh manusia, bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, seperti sesak napas.
Apalagi jika melamin yang terhirup berbentuk paetikel kecil seperti bubuk atau serbuk yang bisa mengakibatkan kerusakan hati dan keracunan di dalam darah.
Sedangkan melamin yang tertelan, bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, dengan gejala yang muncul berupa mual, muntah, hingga diare.
Dengan semua gejala yang muncul tadi, bahkan bisa menyebabkan berkurangnya urin sehingga bisa merusak ginjal.
Akan tetapi, jika masih ingin menggunakan peralatan makan berbahan melamin, ada baiknya memerhatikan sejumlah syarat pemakaian melamin pada alat makan berikut ini:
1. Kode Barang
Ketika memilih produk melamin, jangan hanya tertarik pada bentuk dan warnanya yang menarik saja. Jangan lupa juga untuk memeriksa kode barangnya.
Biasanya kode ini terdapat pada bagian bawah dari peralatan makan melamin. Melamin atau plastik yang disarankan adalah yang memiliki kode PP.