SajianSedap.grid.id – Membuat donat memang tidak mudah.
Ada saja kesalahan dan kegagalan yang mungkin terjadi.
Tapi, tetap saja banyak orang tertantang membuat kue bulat satu ini.
Rasanya punya kebahagiaan sendiri kalau sukses menyajikan donat yang disuka keluarga.
Nah, tahukah kamu kalau persoalan dalam membuat donat bukan cuma soal donat yang tidak bisa mengembang?
Ternyata ada juga kebalikannya, donat terlalu mengembang sampai akhirnya pecah saat digoreng.
Kegagalan ini akhirnya membuat donat jadi tidak cantik bentuk dan warnanya.
Nah, supaya bisa menghindarinya, yuk, kita kenali kesalahan apa yang membuat donat pecah saat digoreng,
1. Adonan terlalu mengembang
Seperti yang disebut di atas, donat yang terlalu mengembang akan membuatnya jadi pecah saat digoreng.
Donat akan mengembang lagi saat digoreng.
Jadi kalau fermentasinya berlebihan, sudah pasti donat akan pecah.
Tips: Tidak ada waktu pasti untuk fermentasi donat.
Semakin hangat udara, fermentasi bertambah cepat.
Sebaliknya, kalau udara dingin, fermentasi jadi melambat.
Jadinya, coba lihat dulu waktu fermentasi yang disarankan resep.
Lalu ukur apakah hari itu cuaca sedang dingin (misalnya hujan atau ruangan ber AC) atau sedang panas.
Baru sesuaikan lagi waktunya.
Di cuaca Indonesia yang panas, waktu fermentasi lebih banyak dikurangi daripada ditambah.
(Baca juga: Cara Mudah Membuat Donat Kentang Tabur Gula Yang Enak)
2. Donat kurang padat waktu dibentuk
Donat yang kurang padat sewaktu dibentuk akan membuatnya jadi tidak kokoh dan akhirnya pecah saat digoreng.
Tips: Setelah fermentasi pertama, adonan harus ditekan dulu sampai pipih kembali.
Lalu bentuk bulat-bulat kecil sampai betul-betul licin permukaannya.
Kalau permukaannya sudah licin, donat berarti sudah padat dan siap diberi lubang lalau difermentasi kedua kali.
3. Api atau minyak terlalu panas
Minyak yang terlalu panas akan membuat donat jadi terlalu mengembang dan akhirnya pecah.
Tips: Gunakan api sedang agak kecil untuk menggoreng donat. Masukkan ketika minyak sudah cukup panasnya.
Saat membuat donat, sebisa mungkin hindari kesalahan di atas ya.
Tahap fermentasi mungkin jadi bagian yang paling sulit.
Tapi, kalau terus berlatih, pasti kita bisa mengira-ngira kapan fermentasi harus dihentikan.
Kuncinya adalah terus belajar dan mencoba.
(Baca juga: Cobek Sering Luntur dan Berpasir? Tenang Saja, Ada Cara Mengatasinya)
(Baca juga: Sayur Asem Pasti Jadi Lebih Nendang Rasanya Kalau Ditambahkan Bahan Rahasia Ini)
(Baca juga: Membuat Puding Busa Cokelat Super Mantap Ini Bisa Dilakukan Sembari Santai!)
(Baca juga: Ayam Goreng Tepung Maizena Pedas Ini Pasti Enak Siapapun yang Membuatnya)
(Baca juga: Tanpa Oven! Bolu Gulung Kukus Keju yang Lembut ini Bisa Jadi Sarapan di Akhir Pekan)