3 Mitos Telur Yang Sudah Banyak Dipercaya Ini Ternyata Enggak Benar

By Marti, Selasa, 3 April 2018 | 09:38 WIB
Telur ayam (Marti)

SajianSedap.com - Di balik jadi sumber gizi tinggi yang mudah didapat dengan harga terjangkau, tak sedikit mitos negatif yang beredar seputar telur.

Jangan-jangan kita juga malah sudah percaya bahwa mitos-mitos tersebut benar adanya. 

Sejumlah penelitian menjawab tiga mitos negatif telur yang sudah dipercaya banyak orang.

Jangan-jangan kita salah satunya? Baca dulu hasil penelitiannya.

1. Telur Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kuning telur yang memiliki kandungan kolesterol pada kenyataannya tidak langsung menyebabkan penyakit jantung.

Hal ini berdasarkan penelitian dari Harvard University.

Masyarakat salah menilai bahwa semua makanan yang mengandung kolesterol akan menyebabkan penyakit jantung.

Padahal hanya kolesterol jahat yang dapat memicunya.

\Kenyataannya, kandungan omega-3 pada telur justru menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Makan telur tidak seburuk saat kita makan campuran lemak jenuh.

Penelitian yang dilakukan di Jepang, mereka yang mengonsumsi telur tanpa tambahan menu lain memiliki kadar kolesterol lebih rendah.

Sementara, di Amerika Serikat, telur digabungkan dengan bacon, mentega, roti, atau sosis.

Ini menimbulkan kelebihan lemak jenuh sehingga memicu penyakit jantung.

(Baca juga: Haruskah Kita Mengurangi Konsumsi Telur dalam Masakan?)

2. Telur Setengah Matang Lebih Sehat

Banyak orang suka telur setengah matang, terutama orang yang sedang melakukan diet.

Darimana anggapan telur setengah matang lebih sehat? Ini bermula dari ikatan protein dari telur tersebut yang masih kuat.

Tubuh sulit memecahnya dan memperlambat proses mencernanya sehingga timbul rasa kenyang pada perut.

Dari sini, masyarakat percaya kalau telur setengah matang lebih sehat dan memberikan energi lebih.

Tetapi, penelitian yang dimuat di Journal of Nutrition di Amerika Serikat menemukan fakta memasak telur hingga matang akan menyerap semua nutrisi dengan sempurna.

Selama ini ada anggapan kolesterol dari telur setengah matang belum terurai sehingga dianggap lebih sehat.

Padahal kolesterol dari telur yang matang akan jauh berkurang.

(Baca juga: Ayo Menjaga Kesehatan Jantung Dengan 5 Makanan Super Ampuh Ini!)

3. Kebanyakan Makan Telur Bikin Bisul

Setiap kita terkena bisul, pasti orang-orang mengatakan, 'kebanyakan makan telur’.

Benar tidak, sih, anggapan itu?

Journal of Agricultural and Food Chemistry di Amerika Serikat menulis tidak ada kaitannya antara telur dengan bisul.

Jika seseorang mengalami alergi pada telur, biasanya seperti mual, pusing, dan bintik kemerahan pada kulit.

Bisul disebabkan dari bakteri pada kulit dan bagian dalam hidung.

Bisul bisa terbentuk karena adanya luka pada kulit sehingga memudahkan bakteri untuk masuk.

Pernah dengar kan mitos-mitos tentang telur di atas ini?

Meski sempat mempercayainya, informasi ini bisa membuat kita mengubah persepsi yang keliru.

Penjelasan dari sisi ilmiah ini bisa menjadi bekal untuk meluruskan mitos-mitos tersebut. (Nesya)

(Baca juga: Apa Benar Diabetes Bisa Disebabkan Karena Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula?)

(Baca juga: Stres Sepulang Kantor? Coba Deh Konsumsi 6 Makanan Lezat Yang Punya Efek Menenangkan Ini)

(Baca juga: Konsumsi Terlalu Banyak Protein Bisa Menyebabkan Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?)