Sudah Makan Onde Hari Ini? Cari Tahu Dulu Makna Unik dibalik Tradisi Tionghoa Ini

By Sajian Sedap, Jumat, 22 Desember 2017 | 03:41 WIB
Ini Dia Makna Unik Dibalik Makan Onde di Bulan Desember (Sajian Sedap)

SajianSedap.grid.id – Masyarakat Tionghoa pasti tahu kalau setiap Hari Ibu, mereka diwajibkan memakan onde-onde dengan kuah jahe. Sebenarnya, bukan Hari Ibu yang dirayakan, melainkan festival Dong Zi yang kebetulan selalu jatuh berdekatan dengan hari Ibu. Meski tidak terlalu meriah, tapi merayakan festival ini sama pentingnya dengan merayakan Tahun Baru Imlek. Dong Zhi sendiri punya arti musim dingin yang panjang. Itu sebabnya, festival ini selalu dirayakan pada puncak musim dingin, yaitu pada bulan ke 12 penanggalan Chinese.

      Di Indonesia, festival Dong Zi lebih dikenal dengan perayaan makan onde. Tidak heran, sih, soalnya festival ini selalu dirayakan dengan makan onde. Pada malam sebelumnya, para Ibu akan mulai membuat onde-onde dalam 3 warna, putih, pink dan hijau. Keesokannya, barulah onde direbus dan disajikan bersama kuah jahe dan gula untuk seisi keluarga.

      Lalu apa makna dibalik perayaan makan onde di bulan Desember ini? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

Kenapa Harus Onde?

      Saat tradisi makan onde dilakukan, seluruh keluarga wajib berkumpul bersama. Mereka akan makan onde bersama dengan menggunakan mangkuk bulat di atas meja yang juga bulat. Bahkan tidak jarang ada keluarga yang membuat onde bersama sebelum disantap. Tapi kenapa harus onde

      Onde yang berbentuk bulat ternyata punya makna yang unik. Bentuk bulatnya dipercaya melambangkan keutuhan, persatuan, dan terciptanya harmonisasi dalam keluarga. Untuk itu diharapkan jika seluruh anggota keluarga makan onde, mereka akan semakin erat hubungannya. Onde juga dipercaya melambangkan keseimbangan alam atau yang biasa dikenal dengan Yin dan Yang.

(Baca juga: Selain Dilapisi Telur, Ada Lagi Cara Mencegah Perkedel Hancur Saat Digoreng)

(Baca juga: Ini Caranya Agar Bumbu Kuah Soto Bisa Harum Maksimal Tanpa Bau Langu)

      Tidak hanya itu, tekstur onde yang lengket karena terbuat dari tepung ketan juga dipercaya melambangkan eratnya hubungan keluarga. Setelah makan onde, diharapkan para anggota keluarga memiliki ikatan yang erat antara satu sama lain tanpa terkecuali. Disajikannya onde dalam kuah yang manis juga menjadi simbol keluarga yang manis.

Makan Onde Harus Sebanyak Jumlah Umur

      Ada juga berbagai kepercayaan makan onde yang cukup menarik. Yang pertama adalah kepercayaan memakan onde sesuai dengan jumlah umur si pemakan, lalu ditambah satu buah onde lagi. Penambahan onde ini memiliki makna agar umurnya bertambah lagi untuk bertemu perayaan selanjutnya.

      Yang kedua adalah tradisi membakar onde bagi ibu yang sedang hamil. Kalau onde yang dibakar oleh si ibu pecah, maka kemungkinan bayi yang dilahirkan akan berjenis kelamin perempuan. Tapi kalau onde tetap utuh, maka bayinya adalah laki-laki.