SajianSedap.grid.id – Masyarakat Tionghoa pasti tahu kalau setiap Hari Ibu, mereka diwajibkan memakan onde-onde dengan kuah jahe. Sebenarnya, bukan Hari Ibu yang dirayakan, melainkan festival Dong Zi yang kebetulan selalu jatuh berdekatan dengan hari Ibu. Meski tidak terlalu meriah, tapi merayakan festival ini sama pentingnya dengan merayakan Tahun Baru Imlek. Dong Zhi sendiri punya arti musim dingin yang panjang. Itu sebabnya, festival ini selalu dirayakan pada puncak musim dingin, yaitu pada bulan ke 12 penanggalan Chinese.
Di Indonesia, festival Dong Zi lebih dikenal dengan perayaan makan onde. Tidak heran, sih, soalnya festival ini selalu dirayakan dengan makan onde. Pada malam sebelumnya, para Ibu akan mulai membuat onde-onde dalam 3 warna, putih, pink dan hijau. Keesokannya, barulah onde direbus dan disajikan bersama kuah jahe dan gula untuk seisi keluarga.
Lalu apa makna dibalik perayaan makan onde di bulan Desember ini? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Kenapa Harus Onde?
Saat tradisi makan onde dilakukan, seluruh keluarga wajib berkumpul bersama. Mereka akan makan onde bersama dengan menggunakan mangkuk bulat di atas meja yang juga bulat. Bahkan tidak jarang ada keluarga yang membuat onde bersama sebelum disantap. Tapi kenapa harus onde
Onde yang berbentuk bulat ternyata punya makna yang unik. Bentuk bulatnya dipercaya melambangkan keutuhan, persatuan, dan terciptanya harmonisasi dalam keluarga. Untuk itu diharapkan jika seluruh anggota keluarga makan onde, mereka akan semakin erat hubungannya. Onde juga dipercaya melambangkan keseimbangan alam atau yang biasa dikenal dengan Yin dan Yang.
(Baca juga: Untuk mendapatkan buku-buku resep pilihan Sedap Saji, kunjungi juga Kanal Belanja Sajian Sedap
(Baca juga: Membuat Adonan Bakwan yang Pas, Ini Dia Rahasianya)
(Baca juga: Olah Kacang Panjang dengan 5 Resep Super Sedap Ini, Dijamin Tidak Akan Kecewa!)