Sebenarnya, keduanya sama saja, yang membedakan hanya bentuknya.
Stand mixer digunakan untuk membuat adonan dalam jumlah banyak dan pengadonan dalam waktu yang lama.
Keduanya sama-sama punya baling-baling yang bisa dicopot dan dipasang sesuai dengan penggunaannya.
(Baca juga: Asistennya Makan sambil Lesehan di Mobil, Ussy “Ntar Disangka Bosnya Suruh Duduk Di Bawah”)
(Baca juga: Tepung Apa yang Menghasilkan Pisang Goreng Paling Renyah? Temukan Jawabannya Pada Percobaan Ini )
Diantaranya adalah whisk, dough, dan beater atau paddle.
Stand mixer dan hand mixer punya ketiga jenis baling-baling ini, hanya bentuknya dan ukurannya yang berbeda.
Paddle atau beater digunakan untuk mencampur adonan yang tidak membutuhkan udara.
Misalnya saja untuk mengocok mentega dan gula untuk membuat krim.
Bisa juga untuk membuat frosting untuk cake.
Selain itu bisa juga untuk mengocok adonan cake.
Whisk juga sama-sama untuk mencampur adonan, namun dalam proses pengocokan akan ada banyak udara yang masuk.