Bukan Kotak Obat Ataupun Makanan, Ini Yang Pertama Kali Dicari Oleh Jumadi Saat Terlempar Selamat Dari Dimonim Air

By Raka, Senin, 13 Agustus 2018 | 14:10 WIB
Dimonim Air (Kompas.com)

SajianSedap.id – Dunia penerbangan nasional kembali berduka, Minggu (12/8/2018), Pesawat Dimonim Air PK HVC ditemukan jatuh di Gunung Menuk, Papua.

Pesawat Dimonim Air PK-HVQ, Tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi membawa tujuh penumpang hilang kontak di Oksibil.

Setelah sebelumnya Sekitar pukul 14.17 WIT pada hari sabtu (11/8/2018), pilot pesawat sempat melakukan komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.

Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT, namun, hingga pukul 15.00 WIT pesawat tak kunjung mendarat. 

Kecelakaan naas tersebut memakan korban hingga delapan orang penumpang termasuk sang pilot dan kopilot.

Lepas Dari Dunia Otomotif, Diam-Diam Rifat Sungkar Ternyata Membuka Usaha Toko Kue, Varian Kuenya Bikin Ngiler!

Dari keseluruhan penumpang yang tewas, ditemukan seseorang yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Adalah Jumaidi yang masih berusia 12 tahun ditemukan oleh Tim SAR dan juga warga setempat.

Namun, saat selamat dari kecelakaan tersebut, Jumaidi tidak mencari kotak obat maupun sang Ayah.

Jumaidi yang selamat ternyata terbang menuju Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua bersama sang Ayah Jamaludin yang menjadi korban dari kecelakaan tersebut.

Ia ditemukan oleh Tim SAR setelah berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat setelah berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam dari Kampung Oktamen.

Jumaidi menceritakan bahwa saat kecelakaan berlangsung, ia terlempar keluar dari badan pesawat.

Sosok Maia Estianty Lagi Ngopi Jadi Sorotan, Warganet Kagum 'Cuma Pria Enggak Waras yang Menyia-nyiakan Dia'

Hal tersebut terjadi saat ketika pesawat terjatuh di areal pegunungan dan menghantam pepohonan.

Dalam keadaan sadar, ia kemudian bangkit berdiri, namun bukan anggota keluarga ataupun kotak obat yang pertama ia cari.

Ia justru mencari air untuk diminum di balik reruntuhan pesawat yang telah hancur.

Hal tersebut ia lakukan air karena saat itu giginya copot akibat benturan saat terempas keluar pesawat.

Maka hal pertama yang terpikirkan olehnya ada mencoba untuk meneguk air minum.

Jumaidi telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Oksibil.

Sementara delapan korban meninggal dunia saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Oksibil.

Rencananya, hari ini (13/8/2018) seluruh korban diserahkan kepada pihak keluarga.

Namun Jumaidi cukup benar, meskipun air minum tidak sepenuhnya berfungsi untuk menetralkan racun, ginjal membutuhkan air untuk mengeluarkan racun-racun tertentu dari dalam tubuh.

Jika Anda tidak meminum cukup air, maka ginjal Anda pun tidak tercukupi kebutuhan cairannya sehingga tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Jika tubuh tidak memiliki cukup air, maka sisa-sisa metabolism tidak akan terbuang secara efisien seperti yang seharusnya.

Dampaknya adalah tubuh akan menyimpan racun di dalam tubuh, bukan mengeluarkannya.

Bahkan air minum mengandung Fluoride adalah elemen penting dalam mineralisasi tulang dan gigi

Semoga keluarga korban diberikan ketabahan akan terjadinya musibah ini.

Bocah 14 Tahun Ini Buat Medsos Gempar Karena Kue-Kue Buatannya, Jago Banget!

 Anak 9 Tahun Sudah Menstruasi, Penelitian Sebut Makanan Enak Ini jadi Penyebab Utamanya