Cuma Mitos! Nyatanya Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi, Begini Penjelasan Dokter

By Lena Astari, Selasa, 21 Agustus 2018 | 18:25 WIB
Mitos daging kambing bikin darah tinggi (esquire.co.id)

SajianSedap.idDaging kambing identik dengan Idul Adha.

Bukan tidak mungkin kita akan dapat lebih dari satu kantung yang berisi daging kambing.

Kalau sudah begitu, mau tidak mau kita harus mengolahnya.

Tapi kita sering mendengar kalau daging kambing bisa membuat darah tinggi.

BACA JUGA: Tidak Disangka! Ternyata Konsumsi Daging Kambing Bisa Mencegah Berbagai Penyakit, Salah Satunya Kanker!

Hal itu pun membuat beberapa orang, khususnya yang memiliki hipertensi, jadi takut untuk mengonsumsi daging kambing.

Namun benarkah demikian?

Simak info selanjutnya berikut ini.

Aturan Makan Daging Kambing

Dilansir Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawniata, SpGK, mengatakan kalau datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos.

Bahkan menurutnya, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tidak akan mendatangkan darah tinggi.

Namun dalam mengonsumsi daging kambing, tidak disarankan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus.

BACA JUGA: Demi Beri Makan Gelandangan, Perempuan Ini Rela Habiskan Ratusan Juta Rupiah! Alasannya Bikin Hati Terenyuh

Johanes mengatakan, daging kambing memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan daging sapi.

Soalnya kandungan lemak dan kolesterolnya ternyata lebih rendah!

Dalam takaran 100 gram, lemak daging kambing hanya sebesar 3,03 gram.

Sedangkan pada daging sapi terdapat 7,72 gram.

Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram dan kolesterol sapi 80 miligram.

Selain itu, kandungan zat besi daging kambing juga lebih banyak 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.

Seng (zinc) pada daging kambing juga lebih besar, yakni 5,27 miligram sementara sapi hanya 4,61 miligram.

Tapi nutrisi tersebut bisa didapat dengan cara masak yang tepat.

Johanes menyarankan untuk tidak memanggang sate kambing hingga gosong.

Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi bisa berubah jadi zat karsinogen.

Dengan begitu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa arang sebagai penyebab kanker adalah mitos.

Daging kambing yang dipanggang cukup dikonsumsi seminggu sekali.

BACA JUGA: [Video] Bosan dengan Brownis yang Gitu-gitu Saja? Yuk, Coba Buat Brownis Kacang Puding

Sementara itu, hidangan kuah bisa jadi pilihan lain dalam mengonsumsi daging kambing.

Dalam proses ini, hindari penggunaan santan yang berlebihan.

Penambahan sayur juga dapat menambahkan kandungan vitamin pada hidangan kambing.

Kalau masih bingung mau buat apa dari daging kambing, langsung cek laman resep Sajian Sedap.

Di sana banyak resep daging kambing yang sudah teruji kelezatannya.

BACA JUGA: Lidah Serasa Bergoyang Kalau Sudah Menyantap Es Jeli Kapucino Ini