Sajiansedap.id - Minyak kelapa diketahui memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Mengandung berbagai macam nutrisi seperti antioksidan dan polifenol, minyak kelapa disebut-sebut bisa mencegah ateroklerosis atau kondisi di mana pembuluh darah mengalami pengerasan karena tumpukan plak lemak.
Hal ini menyebabkan minyak kelapa bisa mencegah penyakit jantung.
Belum lagi kandungan lemak tak jenuh dalam minyak ini juga bisa digunakan untuk mengurangi kandungan lemak jahat dalam tubuh dan menggantinya dengan lemak baik (HDL).
Namun, hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang dinyatakan oleh Profesor Medis dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Dr Karin Michels.
Karin mengatakan bahwa minyak kelapa merupakan racun.
Dilansir dari Daily Star, ia juga menyatakan bahwa minyak kelapa bisa membahayakan pembuluh darah arteri, bahkan lebih dari lemak babi.
Statemen ini memang terkesan kontroversial, namun hal ini diamini oleh Asosiasi Jantung Amerika Serikat.
Asosiasi tersebut bahkan mengeluarkan himbauan untuk mengurangi konsumsi minyak kepala pada olahan masakan atau obat kecantikan.
BACA JUGA: Tak Hanya untuk Ulang Tahun, Seporsi Mi Panjang Umur Ini Juga Pas Jadi Sarapan
Hal ini dijelaskan dalam penyataan yang diunggah di laman internet milik organisasi amal tersebut, heart.org.
Dalam unggahan tersebut tertulis, "Minyak kelapa, yang diekstrak dari daging kelapa yang bisa juga disebut sebagai bibit, buah, atau kacang, adalah lemak jenuh, sekitar 82%".
Tulisan tersebut juga menyatakan menurut Database Nutrisi Nasional AS, dalam satu sendok makan minyak kelapa, terkandung 11gram lemak jenuh.
Dengan angka tersebut, berarti satu sendok makan minyak kelapa sudah hampir bisa memenuhi batas lemak jenuh harian, yaitu 13 gram.
Sebenarnya, mengonsumsi lemak jenuh akan bersifat aman jika tidak dengan secara berlebihan.
Lemak tersebut juga merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
BACA JUGA: Sarapan dengan Sautee Sausage Mix Vegetable, Rasanya Sungguh Tak Terlupakan
Jika tubuh kekurangan lemak jenis ini, maka tubuh akan lebih mudah lelah.
Selain itu metabolisme empedu berkurang, dan dapat mengurangi daya tahan tubuh.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak jenis ini juga memiliki risiko seperi penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
Untuk itu, meskipun minyak kelapa memiliki potensi lebih berbahaya daripada lemak babi.
Tentu saja jika minyak jenis ini juga akan tetap aman dikonsumsi jika dalam porsi yang benar.
Untuk mengurangi risiko akibat penggunaan minyak kelapa sebagai bahan masak dan makanan, Asosiasi Jantung Amerika Serikat memberikan saran untuk memiliki alternatif minyak lain sebagai selingan.
Asoasiasi ini menyarankan penggunaan minyak bunga matahari atau zaitun untuk digunakan sehari-hari.
BACA JUGA: Wow, Terbuat dari 17.000 Timus, Replika Pabrik Gula di Karanganyar Ini Berhasil Raih Rekor MURI!
BACA JUGA: Awali Weekend dengan Spageti Bola Ayam Wijen yang Mudah Dibuat