Jangan Asal! Penelitian Terbaru Buktikan Diet Ketogenik Buat Otak Manusia Jadi Lemot!

By Miyanti, Senin, 27 Agustus 2018 | 19:10 WIB
Ilustrasi (http://cdn.shopify.com)

Sajiansedap.id – Salah satu cara yang untuk hidup sehat adalah diet.

Banyak orang yang menerapkan cara ini.

Alasan mereka melakukan diet sangat beragam.

Ada yang karena alasan kesehatan, ada juga yang melakukannya karena alasan kecantikan.

Tren diet dari masa ke masa juga selalu berubah-ubah.

Ada jenis diet yang menghindari lemak, ada juga jenis diet yang justru boleh makan lemak asal tidak makan karbohidrat.

BACA JUGA: Resep Membuat Sayur Gili Khas Rembang yang Bikin Lidah Bergoyang

Salah satu jenis diet rendah karbohidrat adalah diet keto atau ketogenik.

Ya, saat ini diet tersebut sedang populer di berbagai kalangan.

Pola makan yang diatur dalam diet keto dipercaya efektif menurunkan berat badan.

Namun, apakah diet keto benar-benar aman tanpa efek samping apapun?

Pasalnya kita harus menghindari karbohidrat, salah satu asupan nutrisi yang sangat penting untuk tubuh.

BACA JUGA: Bukan Demi Untung, Ini Alasan Masuk Akal Kenapa Kemasan Keripik Setengah Isinya Cuma Angin

Karbohidrat Sangat Penting untuk Fungsi Otak

Saat menjalankan diet keto, tubuh kita mengandalkan lemak sebagai sumber energi, karena kita tidak mendapatkan asupan gula yang terkandung di dalam karbohidrat.

Padahal asupan karbohidrat sanget penting.

Jika Anda menganggap karbohidrat hanya sebagai sumber energi yang penting untuk  melakukan olahraga atau latihan berat, maka Anda salah besar!

Karbohidrat juga penting untuk memaksimalkan kinerja otak kita.

Otak kita juga menggunakan glukosa yang dihasilkan oleh karbohidrat agar berfungsi dengan baik.

BACA JUGA: Serunya Liwetan Ala Citra Kirana, Menu Sajiannya Bikin Hidangan Mewah Di Restoran Mahal Terasa Biasa

Karbohidrat juga diperlukan untuk menstimulus otak kita agar memproduksi hormon serotonin.

Seperti yang sudah diketahui hormon ini sangat berperan menentukan mood dan bisa membuat tidur lebih berkualitas.

Jika tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup, maka kita bisa mengalami "kabut otak".

Kabut otak memang bukan suatu kondisi medis, melainkan gejala yang timbul akibat kondisi medis lainnya.

Kabut otak merupakan disfungsi kognitif yang meliputi ketidakmampuan berpikir jernih, kurang fokus, bingung, hingga pikun.

BACA JUGA: Pantas Makan Nambah Terus, Tumis Peda Daun Melinjo Ini Lauknya

Tambahan Makanan Agar Diet Rendah Karbohidrat Tetap Aman

Hal tersebut telah dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite tahun 2009.

Menurut penelitian tersebut diet rendah karbohidrat ini berpengaruh buruk pada tes memori dibandingkan diet-diet lainnya.

Dietetic Association Amerika merekomendasikan keseimbangan asupan karbohidrat, protein dan lemak kepada para pelaku diet.

Setelah para pelaku diet ini mulai makan karbohidrat, ingata mereka pun kembali normal.

BACA JUGA: Wanita Wajib Tahu! Bukan Cuma Menyerang Organ Tubuh, Obesitas Juga Mampu Merusak Kesehatan Mental

Efek buruk tersebut memang membuat beberapa ahli menentang diet jenis ini.

Namun, di sisi lain juga sanggup menghindarkan kita dari berat badan berlebih dan diabetes tipe 2.

Nah, agar Anda tetap bisa melakukan diet rendah karbohidrat dan fungsi otak tetap terjaga dengan baik.

Maka tambahkan makanan yang kaya akan omega 3 dan asam lemak yang diperlukan oleh otak.

Diantaranya ikan salmon, biji chia, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Tinggal Oseng-Oseng, Sepiring Daging Giling Masak Kentang Siap Hadir di Meja Makan

Jangan sampai otak Anda jadi lemot karena diet, ya!

BACA JUGA: Tak Hanya Menawan Di Lapangan, Potret Jonathan Christie Mengedipkan Mata Saat Minum Kopi Sukses Buat Hati Meleleh!