Sementara itu pihak berwenang hanya berjanji untuk menyelidiki laporan tersebut tanpa tindakan nyata.
Proses investigasi pun berujung tidak jelas karena tidak ada laporan yang dipublikasikan.
Pada bulan Agustus 2017, Pejabat Presiden Nigeria, Yemi Osinbajo, membentuk Panel Investigasi Kepresidenan untuk meninjau kepatuhan militer dan kewajiban hak asasi manusianya.
Baca Juga : Resmi Jadi Duda, Sule Buktikan Kalau Dirinya Bahagia dan Masih Bisa Makan Malam Lengkap di Rumah
Banyak perempuan yang bersaksi di depan Panel dan menyerahkan laporannya kepada Presiden Muhammadu Buhari.
Para wanita Nigeria ini juga menyatukan kekuatan dan membuat surat berisi nama-nama keluarga atau kerabat yang hilang, dipenjara, dan terbunuh.
Menurut mereka, daripada mereka hanya diam dan menerima keadaan, ini saatnya bagi mereka menyuarakan kesusahan mereka pada pemerintah.
Dan mereka tidak akan berhenti sampai dunia mendengar.
Baca Juga : Dengan Segelas Es Rujak Serut, Siang yang Terik Terasa Lebih Adem