Berhenti Mengonsumsi Junk Food Ternyata Tak Sama dengan Berhenti Merokok, Efeknya Bahkan Lebih Berbahaya, Ini Faktanya

By Raka, Selasa, 2 Oktober 2018 | 18:45 WIB
Junk Food (hindustantimes.com)

Para ilmuwan memperingatkan, meski seseorang merasa dirinya sangat sehat, teratur mengonsumsi makanan cepat saji, yaitu melebihi 3 porsi seminggu, tetap dapat memberikan efek buruk secara langsung pada liver.

Dalam percobaan, peneliti menemukan, makanan berlemak tinggi seperti burger, pizza, dan kentang goreng mampu menyebabkan resistensi insulin pada peserta dan meningkatkan kandungan lemak pada liver.

Baca Juga : Turunkan 20 Kg Dalam Dua Bulan dan Tetap Makan Nasi, Lihat Perubahan Menakjubkan Tike Priatna Kini

Kondisi itu mengubah keseimbangan energi liver, memicu perubahan metabolisme yang serupa dengan orang yang mengalami diabetes tipe 2 atau penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Diabetes

Ini adalah penyakit hati yang paling umum dan berhubungan dengan obesitas.

Dikenal juga sebagai 'sindrom metabolik' dan menimbulkan risiko diabetes tipe 2.

Selanjutnya, NAFLD dalam stadium lanjut dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah. Profesor Michael Roden, dari German Centre for Diabetes Research, mengatakan, "Yang mengejutkan adalah bahwa dosis tunggal dari lemak yang terkandung dalam minyak junk food memiliki dampak yang cepat dan langsung pada hati orang yang sehat dan jumlah lemak tersebut sudah mampu memicu resistensi insulin.”

Baca Juga : [Video] Bikin Ayam Geprek Jadi Makin Spesial Dengan Resep Ayam Geprek Keju Ala Hotel Santika Premiere Bintaro

Solusinya, bila Anda menginginkan burger, pilihlah porsi kecil dan tanpa kentang goreng.

Bila kurang kenyang, lanjutkan dengan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti salad sayur atau buah sebagai penawar buruknya efek makan junk food. Jadi sudah seharusnya kita mulai mengurangi junk food, meski sedikit harus tersiksa.