Fakta Terbaru Bantuan Gempa Palu dan Donggala, 500 Truk Bahan Makanan Sudah Bergerak ke Sulawesi Tengah

By Miyanti, Kamis, 4 Oktober 2018 | 20:10 WIB
Kerusakan di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pasca gempa dan Tsunami, Rabu (3/10/2018). Gempa yang terjadi di Palu dan Donggala mengakibatkan 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) (Kompas)

Sajiansedap.id - Gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang wilayah Kota Palu dan Kabupaten Donggala & Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) telah memakan korban jiwa sebanyak 1424 orang.

Jumlah yang nyaris menyentuh angka 1500 itu tercatat pada Kamis (4/10) pukul 14:00.

Jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Perinciannya di Donggala 144 orang, di Palu 1.203 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Kamis (4/10)

Sutopo mengatakan, sebanyak 1047 jenazah yang teridentifikasi telah dimakamkan secara massal.

Sebagian besar pemakaman dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Paboya.

Selain itu, terdapat 2549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu, adapun korban hilang mencapai 113 orang.

Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.

Berikut empat fakta terbaru terkait bantuan untuk para korban gempa.

Baca Juga : Rahasia Cantik Pevita Pearce Ternyata Cuma dari Putih Telur, Kenali 7 Manfaatnya untuk Kulit Wajah, Bisa Hilangkan Minyak dengan Sekejap!

1. Logistik dari Kementrian Sosial akan Segera Dikirim

Bocah meminta bantuan di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang mengalami kerusakan pasca gempa dan Tsunami, Rabu (3/10/2018). Gempa yang terjadi di Palu dan Donggala mengakibatkan 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan mengirimkan bantuan kebutuhan logistik ke Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).

“Insya Allah besok, akan pakai Hercules menyerahkan bantuan,” kata Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras melalui sambungan telepon, Kamis (4/10).

Hartono menjelaskan, bantuan baru bisa dikirim besok karena masih mendata dan menginventarisasi kebutuhan barang-barang yang diperlukan masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Semua yang diperlukan, terutama makanan, tenda velbed kemudian matras, selimut, dan kasur masih kurang, nanti akan dikirim di titik yang kurang akan bantuan logistik,” tandas Hartono.

Baca Juga : Gemar Merenovasi Dapur, Intip Gaya Wisata Kuliner Istri Dato Sri Tahir, Orang Terkaya di Indonesia!

2. Bantuan Berkelanjutan Dari PMI Selama Dua Tahun

Kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami di Dupa Tondo, Kelurahan Layana, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Di area kompleks mebel dan pergudangan ini luluh lantak akibat gempa dan diterjang tsunami.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Palang Merah Indonesia ( PMI) akan memberikan bantuan berkepanjangan di Sulawesi Tengah hingga 20 bulan lamanya.

"Kami 20 bulan, operasi kami ya, hampir dua tahun nanti," kata Kepala Divisi Manajemen Bencana PMI, Arifin Muhammad Hadi.

Selama operasi itu berlangsung, terdapat berbagai program yang akan dilakukan PMI dalam rangka memulihkan kondisi Palu dan Donggala pasca-gempa dan tsunami yang memporak-porandakan wilayah mereka.

"Kami mau ada program-program membangun ketahanan, membangun ketangguhan, ada livelihood, mata pencaharian, jadi kompleks ya, termasuk promosi ketangguhan masyarakat terhadap bencana gempa itu kami satu paket lengkap," kata Arifin.

Baca Juga : Tak Perlu Khawatir Gendut Kalau Makan Malam Dengan Resep Salad Sayur Saus Mayo Kuning Telur Yang Lezat Ini

3. Bantuan untuk Mahasiswa Korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Rektor UNS Ravik Karsidi.(KOMPAS.com/Labib Zamani)

Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Prof Ravik Karsidi mengatakan, sesuai dengan pengumuman resmi dari Rektor Universitas Tadulako (UNTAD) melalui Majelis Rektor PTN se-Indonesia (MRPTNI) dan Forum Rektor Indonesia (FRI), UNS siap untuk menampung mahasiswa dari Palu yang menjadi korban bencana alam.

"Jadi karena pelayanan pendidikan di UNTAD tidak bisa berjalan hingga batas waktu tertentu, maka kami (UNS) menyiapkan diri untuk menerima mahasiswa UNTAD," kata Ravik di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/10).

Menurutnya, mahasiswa UNTAD yang ditampung perkuliahannya akan menjadi mahasiswa titipan di UNS.

Jika UNTAD sudah siap menerima kembali, mereka akan dipulangkan untuk melanjutkan kuliah di sana.

Selain UNS, terdapat beberapa kampus di Indonesia yang siap menerima mahasiswa UNTAD, di antaranya Universitas Khaerun Ternate, Universitas Halu Oleo Kendari, UNSRAT, UNHAS, UNG, UNSULBAR, UNMUL, UNLAM, UNTAN, UNPAR, UNESA, UNAIR, ITS, Universitas Veteran Yogyakarta, UGM, IPB, UNPAD, UNAND dan sejumlah PTN lain.

Baca Juga : Batal Nikah dengan Okan Cornelius, Donna Agnesia dan Darius Sinathrya Pamer Makan Sepiring Berdua, Bikin Baper!

4. Sebanyak 500 Truk Berisi Bahan Makanan dan Pakaian Bergerak Ke Sulawesi Tengah

Sebanyak 500 truk bantuan untuk korban bencana gempa Sulawesi Tengah dilepas oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di Makassar, Kamis (4/10/2018).(KOMPAS.com/HARIS PRAHARA)

Menteri Pertanian Amran Sulaiman resmi melepas 500 truk bantuan untuk korban bencana gempa dan tsunami di kawasan Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).

"Langkah itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa para anggota kabinet mesti meringankan beban korban bencana di Sulawesi Tengah," ujar Amran.

Nilai bantuan dari Kementerian Pertanian RI tersebut sekitar Rp 25 miliar.

Dana digalang Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta kalangan swasta.

Bantuan yang dikirim untuk para korban di Palu dan Donggala berupa bahan pangan pokok, sandang, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Punya Harta Berlimpah, Menu Makan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Justru Jauh dari Kesan Mewah