SajianSedap.id – Baru-baru ini sebuah hal terpuji dilakukan salah satu orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir.
Mendengar Palu mengalami bencana gempa dan tsunami, ia memberikan pertolongan yang buat publik berdecak kagum.
Baca Juga : Pernah Hidup Susah, Elly Sugigi Berikan Anaknya ke Tukang Sayur 24 Tahun Lalu, Hasil Hubungan Gelap?
Memberikan Bantuan Bagi Korban Bencana
Dato diketahui segera datang ke Palu beberapa hari setelah gempa terjadi.
Ia berangkat ke Palu dengan menggunakan pesawat Global 5000, Tail M JGJV.
Setelah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada jam 7 pagi, Ia sampai di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu pada pukul 11 WITA.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Ia datang mengangkut berdus-dus makanan siap saji.
Baca Juga : Dapat 277 Miliar Rupiah, Penjual Es Krim Ini Malah Menangis Ketakutan, Bukannya Harus Bahagia?
Ia sengaja membawa makanan siap saji yang sudah jadi arahan Gubernur Sulawesi Tengah untuk memudahkan korban gempa di sana untuk segera makan.
Tidak hanya itu, Ia juga membawa mi instan dan air mineral.
Tapi karena Ia transportasi yang terbatas, makanan dan minuman yang dibawanya pun juga terbatas.
Baginya, tidak ada batasan uang yang akan ia keluarkan untuk membantu para korban.
Ia juga enggan menyebutkan berapa jumlah yang sudah ia keluarkan sejauh ini.
Seperti yang kita ketahui, Dato Sri Tahir adalah seorang pengusaha kaya di Indonesia.
Ia juga seorang investor, filantropis dan pendiri Mayapada Group.
Di Indonesia, ia menjadi orang terkaya ke-12 yang pernah menyumbangkan sekitar 1 triliun untuk kesehatan.
Dilihat dari begitu banyak harta yang ia miliki sekarang, tak ada yang menyangka bagaimana ia menjalani kehidupannya dulu.
Baca Juga : Jangan Cuma Jadi Dadar Telur, Manfaatkan Kuning Telur untuk Membuat Rambut Jadi Lebih Indah!
Pernah Hidup Susah
Dato Sri Tahir ternyata punya masa kecil yang sulit.
Ayah dan ibu Dato menghidupi keluarganya dengan cara membuat becak.
Karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang mumpuni saat itu, cita-cita Dato untuk menjadi dokter pun terpaksa harus terhenti.
Ditambah lagi dulu ayahnya menderita sakit keras, ekonomi keluarganya pun semakin terpuruk.
Dato pun akhirnya harus putus kuliah.
Demi bisa makan dan melangsungkan hidup, ia pun mengikuti jejak sang ayah membuat becak.
Hidup memang selalu berputar, tak selalu susah dan menderita, kehidupan Dato perlahan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Dato mendapatkan beasiswa untuk bisa berkuliah jurusan bisnis di Nanyang Technological University di Singapura saat ia berusia 20 tahun.
Sambil kuliah, ia tidak berdiam diri tanpa melakukan apapun untuk membiayai hidupnya selama di sana.
Saat itu Dato seraya mengerjakan bisnis pakaian perempuan yang ia beli di Singapura lalu ia jual di Indonesia.
Ia tidak menyangka, berawal dari bisnis pakaian kecil-kecilan itu, keinginannya untuk terus belajar bisnis tumbuh terus hingga akhirnya ia sukses.
Kini hidupnya tak lagi susah, terlihat dari keluarganya yang begelimang harta.
Terlihat dalam unggahan istrinya Rosy Riady, seorang sosialita layaknya istri konglomerat Indonesia pada umumnya.
Hampir di semua unggahannya, Rosy tampil memakai barang-barang branded dari merek terkenal seperti Gucci, Gabana, hingga Hermes.
Semua yang didapatkan keluarganya memang tak lepas dari kerja keras Dato semasa ia muda.
Usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Pantas saja Dato begitu mudah untuk membantu orang yang susah.
Sebab ia juga pernah melalui kehidupan yang seperti itu dulu.
Yap, tentu saja saling membantu antar umat manusia sepertinya memang sudah sewajarnya, ya.
Sikap Dato ini patut untuk ditiru.
Baca Juga : Suami Dianggap Tak Becus Urus Kebutuhan Makan Korban Gempa Palu, Adelia Langsung Tepis dengan Unggahan Ini