SajianSedap.id – Kata-kata kanibalisme memang terdengar menyeramkan.
Tapi tahukah Anda, di zaman yang sudah maju seperti ini, ternyata masih ada suku di Indonesia yang memakan daging manusia sebagai panganan?
Seorang jurnalis asal Australia bernama Paul Raffaele sempat membagikan ceritanya saat Ia berhasil bergabung dengan suku Korowai di Papua.
Masyarakat di sana dikenal sebagai suku kanibal dan mengonsumsi daging manusia layaknya kita mengonsumsi daging pada umumnya.
Perjalanannya saat akan memasuki suku tersebut pun dipenuhi dengan kisah menegangkan.
Ditawarkan Daging Manusia
Paul adalah orang asing pertama yang bisa masuk ke dalam suku tersebut.
Bahkan kepolisian lokal pun tidak pernah masuk ke dalam pedalaman itu lebih jauh karena takut akan ancaman klan tersebut yang berkata akan membunuh mereka yang berani masuk tanpa izin.
Pada kunjungannya tahun 2006, Ia ditemani oleh warga setempat bernama Kornelius.
Kornelius sempat memasuki suku itu beberapa tahun lalu untuk mengenal mereka lebih jauh.
Pada saat itu, Ia disuguhkan potongan daging manusia oleh penduduk suku.
Jika Ia bisa makan daging tersebut, maka Ia boleh tinggal.
Baca Juga : 10 Tahun Tak Pernah Sarapan, Dokter Keluarkan Lebih Dari 200 Batu di Empedu Wanita Ini
Sementara kalau tidak, maka Ia harus pergi jauh-jauh dan tidak boleh kembali.
Paul dan Kornelius awalnya mengarungi sungai Ndeiram Kabur dengan kano yang tersangkut di akar pohon.
Baca Juga : Turun Langsung ke Palu Bawakan Bahan Makanan, Manohara Sampai Tak Ragu Naik Mobil Bak!
Tiba-tiba, mereka diserang dengan anak panah oleh penduduk suku tersebut yang tidak suka dengan kedatangan mereka.
Namun akhirnya mereka bisa berdamai setelah penduduk suku meminta sejumlah uang lewat proses tawar menawar dengan Kornelius.
Makan Semua Bagian Kecuali...
Paul juga menjelaskan bahwa daging manusia yang mereka makan adalah daging orang terdekat mereka.
Mereka menganggap orang yang mati karena penyakit itu dirasuki oleh penyihir bernama khakhua.
Khakhua akan masuk ke dalam badan seorang pria dan secara mistis menggerogoti bagian dalam tubuhnya.
Baca Juga : Ayah Angelina Sondakh Unggah Foto Tumpeng, Lukisan di Dinding Rumahnya Buat Hati Iba dan Terenyuh
Nah, penduduk suku itu akan memakan mayat tersebut sebagai balasan untuk khakhua.
Untuk itu, saat ditanya mengapa mereka makan manusia, mereka membantah dan menjawab kalau mereka bukan makan manusia, tapi khakhua.
Jadi mereka tidak melihat apakah itu saudara atau teman, jika Ia mati secara misterius, maka mereka akan memakannya.
Paul mengatakan kalau mereka makan semua bagian dari tubuh manusia kecuali rambut, kuku, dan alat kelamin pria.
Bagian yang jadi favorit mereka adalah otak manusia.
Anak-anak di bawah 13 tahun dilarang makan karena dianggap terlalu lemah untuk mengatasi sihir dari khakhua.
Cara memasaknya pun hampir sama seperti kita mengolah daging sapi atau kambing, yakni direbus.
Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun Ibunya Hanya dengan Donat, Caption Ketiga Anak Indro Warkop Bikin Warganet Terenyuh
Namun bagian kepalanya dipisahkan dan diberikan kepada orang yang pertama kali menemukan mayat tersebut.
Tapi apakah hingga saat ini mereka masih mempraktekkan kanibalisme?
Paul mendapat kabar dari Kornelius kalau klan Letin dan klan lain yang tinggal di hilir sungai pedalaman masih percaya dengan khakhua.
Baca Juga : Mudah Dibuat, Bola-Bola Tempe Ketumbar Ini Memang Paling Cocok Jadi Teman Makan Siang