Penganut Teori Bumi Datar Kini Menyebut Bentuk Bumi Seperti Sepotong Donat, Ini Alasannya yang Bikin Mata Melotot

By Raka, Kamis, 8 November 2018 | 16:15 WIB
Teori Bumi Donat (ladbible.com)

SajianSedap.id - Jika Anda hidup pada zaman dahulu kala, mungkin Anda bisa saja keliru dengan mempercayai bahwa Bumi yang kita tinggali sebenarnya berbentuk datar.

Tetapi setelah kemajuan ilmu pengetahuan yang dibangun manusia selama berabad-abad kemudian, kita mulai mempertanyakan kembali kebenaran yang sudah mapan itu.

Jika Bumi berbentuk datar, kenapa selama ini belum ada manusia yang menemukan ujungnya?

Baca Juga : Temani Istri yang Sakit Sampai Rela Berjualan Donat, Alasan Pria Ini Tolak Uang Donasi Bikin Haru

Kemudian menginjak zaman modern seperti sekarang, manusia sudah mempu pergi ke luar angkasa beserta seperangkat satelit dan teleskop yang canggih.

Mereka mengambil gambar dari Bumi yag memperlihatkan bentuknya yang bulat.

Meski begitu bukan tidak mungkin Anda masih akan menemukan orang-orang dengan pemikiran yang mempertahankan hipotesis bahwa itu sesungguhnya berbentuk datar.

Eitss... tapi tunggu dulu, simpan olok-olok Anda itu untuk mendengar penganut teori Bumi datar yang memperkenalkan ide atau konsep barunya: Teori Bumi Donat!

Alasan sebut bumi seperti donat

Teori ini diajukan sebuah forum diskusi Flat Earth Society oleh anggota perintisnya, Varaug.

Dilansir dari ladbible.com, Varaug berkata:

Artikel berlanjut setelah video berikut ini

"Saya memiliki teori bahwa Bumi sebenarnya berbentuk torus (bentuk donat). Namun, cahaya melengkung sehingga kita tidak bisa membuktikannya."

Ketika kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak, dan pada saat ia mencapai atmosfer, cahaya berkurang karena direfleksikan.

Baca Juga : (Video) Resep Donat Paha Ayam, Camilan Seru yang Bikin Si Kecil Ogah Jajan

Cahaya kemudian akan mengenai sudut atmosfer yang lain dan seterusnya sehingga ia akan melengkung setiap waktu.

Itulah sebabnya, lubang donat tidak pernah ditemukan.

Ketika ditanya mengenai proses terjadinya siang dan malam pada lubang donat, Varaug menjawabnya dengan perumpamaan eksperimen.

Varaug meminta kita untuk meletakkan sebuah obor horizontal di atas meja dan menyalakannya.

Kemudian letakkan donat di sisi obor dengan lubang donat tegak lurus dengan obor.

Sisi yang diterangi obor ialah siang hari.

Lebih dari 24 jam, donat melakukan satu revolusi lengkap.

Bumi Donat

Ketika donat berputar setengah jalan (Matahari mengelilingi Bumi) berarti ia telah mengalami perputaran 12 jam.

Baca Juga : (Video) Resep Bombolini, Donat Italia yang Bikin Ketagihan dalam Sekali Gigit

Begitu juga dengan cara kerja gravitasi, Bumi Donat mengadopsi cara yang sama seperti yang berlaku pada Bumi Bulat.

Bagaimana menurut Anda? Cukup masuk akalkah dasar teori Bumi Donat ini?

Apakah mulai memikirkan teori ini secara serius atau masih ingin mengolok-olok temuan baru ini?

Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "penganut teori bumi datarperkenalkan-konsep baru: bumi berbentuk donat, inialasannya"