SajianSedap.com - Tangis bahagia Komariah ini bukan tanpa arti.
Ia yang cuma berprofesi sebagai penjual sayur keliling berhasil antar anaknya jadi polisi.
Air mata Komariah (38) menetes saat memeluk anak sulungnya, Rahmad (20) di lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Lido, Kabupaten Bogor, Senin (4/3/2019).
Rahmad mengenakan seragam Polri dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) di pundak setelah mengikuti pendidikan selama tujuh bulan.
Baca Juga : Nenek Ini Pilih Tetap Berjualan Sayur Walau Anaknya Sukses Jadi Bupati, Alasannya Mengharukan
Pasangan Suryadi (42) dan Komariah bahagia bukan kepalang karena anaknya menjadi lulusan terbaik Pendidikan Pembentukan Bintara Polri SPN Polda Metro Jaya 2018-2019.
Siang itu, sebanyak 554 siswa SPN Polda Metro Jaya dilantik menjadi Bintara Polri dan berhak menyandang pangkat Bripda.
Perjuangan Orang Tua Sekolahkan Rahmad
Rahmad berasal dari keluarga sederhana.
Suryadi berprofesi tukang ojek pangkalan di Kramatjati, Jakarta Timur, sedangkan Komariah pedagang sayur keliling.
Sebelum menjadi polisi, Rahmad sempat bekerja di perusahaan farmasi.
“Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Cita-cita anak saya setelah dewasa jadi polisi. Tadinya dia sudah kerja, tapi pingin coba jadi polisi biar ke depannya baik,” kata Suryadi yang jadi tukang ojek sejak 2005 itu.
Tadinya dia sudah kerja, tapi pingin coba jadi polisi biar ke depannya baik
Komariah menuturkan, pada suatu hari anaknya minta doa restu karena ingin mendaftar polisi. Perempuan asal Boyolali, Jawa Tengah itu tahu bahwa jalan menjadi polisi tidak mudah, bahkan ada yang memakai segala macam cara.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
“Image masyarakat kalau jadi polisi pakai duit ratusan juta. Jangankan ratusan juta, seribu rupiah pun kalau mamak tidak dorong gerobak nggak bisa punya duit nak,” kata Komariah.
“Bangga, campur aduk rasanya. Saya cuma tukang sayur keliling, makan empot-empotan, bapaknya cuma tukang ojek. Alhamdulilah anaknya jadi tanpa pakai duit. Dia bisa mematahkan image,” lanjutnya.
Harapan Komariah pada Sang Putra
Komariah berharap anaknya menjadi polisi yang jujur, amanah, dan mengabdi kepada negara.
Dia mewanti-wanti anaknya agar tidak sombong, tidak memandang orang lain dengan sebelah mata, serta mencari rezeki yang halal dan barokah meskipun sedikit.
Baca Juga : Konsumsi Timun Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, #SahabatBuah Harus Tahu Cara Makannya
Rahmad mengungkapkan, dia sangat bersyukur karena bisa membuat orangtuanya bangga dan menangis karena haru. Rahmad bertekad jadi polisi karena ingin berbuat untuk bangsa.
“Setiap tes saya minta doa kepada orangtua, pengasuh, orang terdekat, orang yang sayang kepada kita. Saya minta doanya agar dilancarkan dan diberikan yang terbaik,” kata Rahmad.
Selama mengikuti pendidikan, Rahmad mengaku bahwa dia juga pernah melakukan pelanggaran.
“Yang namanya melanggar pasti pernah, cuma nggak ketahuan. Ha ha ha,” ujarnya sambil tertawa lepas.
Lulusan SMK Farmasi Ikifa, Klender, Jakarta Timur itu akan bertugas di Puslabfor Polri sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Baca Juga : Resep Pancake Durian Khas Medan Yang Lembut Dan Harum Ini Pasti Bisa Dibuat di Rumah
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono dalam amanatnya mengatakan, tugas mengamankan Pemilu sudah menanti para bintara remaja yang baru dilantik.
Gatot berpesan agar para bintara remaja memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
Gatot meminta para bintara meningkatkan iman dan takwa, memegang teguh Tribrata dan Catur Prasetya, jangan berhenti berlatih dan menuntut ilmu, dan terakhir menjaga nama baik pribadi dan Polri.
Baca Juga : Enggak Masuk Akal! Tidak Tembus Target, Sales Handphone Ini Dihukum Harus Kunyah Terasi Hingga Setor Uang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR