Detik-detik Emak-emak Nekat Buka Baju Demi Hadang Alat Berat Karena Konflik Lahan Kopi di Samosir 'Jangan Rampas Lahan Kami'
Sajiansedap.com - Baru-baru ini banyak terjadi penggusuran lahan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan untuk berbagai kepentingan.
Seperti yang terjadi di Dusun Sileang-leang Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir.
Industri pariwisata Dusun Sileang-leang Desa Sigapiton ini menjadi ladang mata pencaharian warga desa setempat.
Namun belakangan ini terjadi bentrok antara warga dengan aparat, mengenai sengketa lahan kopi yang akan dialih fungsikan menjadi jalan yang menghubungkan The Nomadis Kaldera Toba Escape dengan Batu Silali.
Namun mediasi tak berakhir dengan baik, hingga terjadi bentrok antara aparat dengan masyarakat Adat Raja Na Opat Sigapiton hingga ada warga yang pingsan dan terluka.
Masyarakat Adat Raja Na Opat Sigapiton awalnya bertahan memperjuangkan lahan yang mereka yakini sebagai haknya.
Namun, alat berat yang dikirim BPODT dikawal aparat masuk dan membuka jalan dari The Nomadic Kaldera Toba Escape menuju Batu Silali sepanjang 1900 m dan lebar 18 meter.
Pembangunan jalan tersebut merupakan bagian dari pengembangan industri pariwisata di Kawasan Danau Toba. Bersamaan dengan dioperasikannya alat berat, BPODT mengajak aparat keamanan.
Baca Juga: Kitchenesia.com, Tunjukkan Kekayaan Kuliner Indonesia Di Mata Dunia Secara Rinci dan Informatif
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Tazkiya |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR