“Karena mungkin terlalu menyakitkan, tidak bisa diungkapkan lagi. Kalau kejadian enggak enak cuma bisa mual-mual saja, tapi enggak bisa nangis,” lanjut dia.
Namun, Maia cepat tersadar bahwa apa yang menimpanya merupakan takdir yang harus ia jalani.
Enam bulan setelah bercerai, Maia pun pergi umrah.
Maia Estianty terus memperkuat iman dengan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Akhirnya, meski butuh waktu tak sebentar, Maia bisa ikhlas dan bisa menjalani kehidupan setelahnya seperti biasa.
“Pasrahin sama Allah. Tahu bahwa hidup ini ada yang ngatur. Mau naik, turun, berarti Tuhan yang mau,” kata Maia.
Bergantung Kepada Sang Pencipta
Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 itu menyebut, setelah hidup sendiri, ia bergantung sepenuhnya pada Sang Pencipta.
Ikhlas dan sabar jadi obat Maia untuk memulihkan kondisinya yang sempat terpuruk.
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Refina Jasmine |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR