Bukan dengan termehek-mehek menangisi nasib buruknya.
“Aku menjalaninya bukannya nangis bombay, tapi ‘Tuhan, kalau engkau mau, aku akan jalani. Tolong kuatkan aku’,” kata Maia.
Untuk mengalihkan perhatian dari masalah hidupnya, Maia menyibukkan diri dengan pekerjaan, pagi hingga malam.
Susah tidur pun jadi makanan sehari-hari.
Ia baru bisa tidur jika sudah benar-benar lelah.
Maia juga membuang jauh-jauh segala pemikiran negatif.
Ia hanya terus memikirkan target-targetnya di masa depan yang memicunya bekerja lebih keras.
Proses yang tak mudah itu yang mengajari Maia bahwa kehidupan tak selalu berjalan mulus.
Hal itu juga yang ia ajarkan ke tiga anaknya, untuk menerima apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Refina Jasmine |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR