Cerai dari Ahmad Dhani dan Jadi Korban Makan Teman, Ini Hal yang Dilakukan Maia Estianty Setiap Hari Saat Berjuang Bangkit dari Masa Sulit
SajianSedap.com - Nama Maia Estianty tentunya sudah tidak asing di dunia hiburan.
Meski sudah jadi berita lama, sepertinya kisah pahit di masa lalu Maia tidak akan bisa dilupakan begitu saja.
Pasalnya, rumah tangganya dengan Ahmad Dhani runtuh pada tahun 2008 silam.
Perpisahannya dengan Dhani itu pun tidak berakhir dengan baik, tetapi diwarnai dengan kekerasan hingga pengusiran.
Masalah hidupnya diketahui publik, membuatnya tak jarang disebut sebagai 'wanita kuat'.
“Benar, benar, karena aku terusir dari rumah, enggak bawa apa-apa, enggak bawa mobil enggak bawa anak-anak," ucap Maia ketika menjadi juri dalam ajang Indonesian Idol season 9 Februari tahun 2018 lalu.
Tak lama setelah itu, Dhani diketahui menikahi Mulan Jameela, mantan teman duet Maia.
Karena itulah Mulan lekat dengan sebutan makan teman dan pelakor.
Ceritakan Masa Sulit Setelah Cerai
Penyanyi Maia Estianty menceritakan kisahnya setelah bercerai dari musisi Ahmad Dhani.
Diketahui, Maia Estianty sempat mengalami masa sulit bercerai dari Ahmad Dhani sekitar 10 tahun silam.
Selama bertahun-tahun pula Maia harus berjauhan dengan ketiga anaknya, Ahmad Al Ghazali, Ahmad El Jallaludin Rumi, dan Abdul Qodir Jaelani.
Pada awalnya, Maia mengaku sempat frustasi dengan nasibnya saat itu.
Sudah bercerai, pun jauh dari anak-anak.
“Dulu pertama kali kejadian masa lalu aku bukan lagi, gimana, maaf ya, benar-benar marah sama Tuhan. Marah banget. Why me, God? Ya Allah why me? Terus dijawab, why not?” kata Maia dalam program Alviin & Friends, Senin (23/9/2019).
Diakui Maia sulit menyembuhkan trauma yang ia alami atas kejadian itu.
Bahkan, ia sampai harus ke psikiater karena tidak bisa menangis.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
“Karena mungkin terlalu menyakitkan, tidak bisa diungkapkan lagi. Kalau kejadian enggak enak cuma bisa mual-mual saja, tapi enggak bisa nangis,” lanjut dia.
Namun, Maia cepat tersadar bahwa apa yang menimpanya merupakan takdir yang harus ia jalani.
Enam bulan setelah bercerai, Maia pun pergi umrah.
Maia Estianty terus memperkuat iman dengan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Akhirnya, meski butuh waktu tak sebentar, Maia bisa ikhlas dan bisa menjalani kehidupan setelahnya seperti biasa.
“Pasrahin sama Allah. Tahu bahwa hidup ini ada yang ngatur. Mau naik, turun, berarti Tuhan yang mau,” kata Maia.
Bergantung Kepada Sang Pencipta
Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 itu menyebut, setelah hidup sendiri, ia bergantung sepenuhnya pada Sang Pencipta.
Ikhlas dan sabar jadi obat Maia untuk memulihkan kondisinya yang sempat terpuruk.
Bukan dengan termehek-mehek menangisi nasib buruknya.
“Aku menjalaninya bukannya nangis bombay, tapi ‘Tuhan, kalau engkau mau, aku akan jalani. Tolong kuatkan aku’,” kata Maia.
Untuk mengalihkan perhatian dari masalah hidupnya, Maia menyibukkan diri dengan pekerjaan, pagi hingga malam.
Susah tidur pun jadi makanan sehari-hari.
Ia baru bisa tidur jika sudah benar-benar lelah.
Maia juga membuang jauh-jauh segala pemikiran negatif.
Ia hanya terus memikirkan target-targetnya di masa depan yang memicunya bekerja lebih keras.
Proses yang tak mudah itu yang mengajari Maia bahwa kehidupan tak selalu berjalan mulus.
Hal itu juga yang ia ajarkan ke tiga anaknya, untuk menerima apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Hidup, kata Maia, tak selamanya enak.
Namun, di balik semua derita, ada hikmah yang bisa diambil ke depannya asal menjalaninya dengan sabar. Semua akan indah pada waktunya.
“Aku yakin bahwa selalu ada di otakku kebahagiaan akan menjemputku, kebahagiaan akan menjemputku. Itu bertahun-tahun aku selalu pikirin, aku ucapin sendiri, terus aku yakini aja doa yang baik,” kata Maia.
“Bagaimana membangun keyakinan itu?” tanya Alvin Adam, host acara tersebut.
“Ucapin aja setiap hari. Jangan pernah ada pikiran enggak mungkin,” kata Maia Estianty.
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Refina Jasmine |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR