SajianSedap.com - PSBB yang diterapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta sempat membuat para driver ojol khawatir.
Hal ini lantaran mereka dilarang menarik penumpang di masa PSBB.
Bak angin segar, Pemeritah DKI Jakarta melalui Gubernur Anies Baswedan menyampaikan dapat mengizinkan para driver ojol tetap bisa narik penumpang.
Namun itu semua harus melalui prosedur.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Warga Jakarta, Mulai Besok Pemerintah akan Bagikan Sembako Di Tengah PSBB
Dikutip dari YouTube, Talk Show tvOne, Rabu (8/4/2020), awalnya Anies mengakui bahwa di dalam Peraturan dari Menteri Kesehatan, PSBB tidak mengizinkan Ojol untuk mengangkut penumpang.
"Dalam peraturan menteri memang tidak diizinkan ojek mengangkut orang," kata Anies.
Namun Anies mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan pihak pengelola Ojol terkait permasalahan tersebut.
Ikuti Protap yang ada
Melalui diskusi tersebut, Anies menjelaskan bahwa terdapat sebuah protokol tetap (Protap) yang bisa diterapkan selama wabah Virus Corona (Covid-19) berlangsung.
"Ketika kami tadi sudah bicarakan, karena kami melihat dari hasil komunikasi dengan para pengelola ojek, mereka memiliki protap yang bisa diterapkan untuk yang berkaitan dengan Covid-19 ini," papar Anies.
Baca Juga: Kabar Baik Di Tengah Wabah Corona, Warga Desa Saling Berbagi Sayur Hingga Ikan Segar Di Pagar Rumah
Anies mengatkan apabila Protap tersebut dijalankan dengan bagus, maka Ojol tetap akan bisa mengangkut penumpang orang selama masa PSBB berlangsung.
"Jadi kalau protap itu dilaksanakan dengan baik, maka sesungguhnya ojek pun masih bisa tetap beroperasi," ujarnya.
"Karena itu kami ingin mengizinkan agar ojek tetap bisa beroperasi untuk mengangkut barang, dan orang."
"Selama protapnya diikuti untuk mencegah terjadinya penularan," sambung Anies.
Saat ini Anies mengatakan pihaknya telah berencana mengeluarkan peraturan gubernur demi kelangsungan hidup para driver Ojol.
"Sekarang kita ingin menunggu dulu, kalau nanti sudah dilakukan penyesuaian di dalam peraturannya, nanti kita akan keluarkan peraturan gubernur untuk bisa mengizinkan agar ojek bisa tetap beroperasi," kata Anies.
"Nanti Insyallah akan terus mengizinkan agar ojek bisa beroperasi, sehingga mereka bisa melakukan delivery (pengiriman), dan lain-lain," tandasnya.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (6/4/2020), Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno mengatakan bahwa Grab sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal larangan dari Permenkes untuk mengangkut penumpang.
"Oleh karena itu terkait kebijakan PSBB dari pemerintah, saat ini Grab sedang menindaklanjuti pedoman dari Permenkes No.9/2020 dan berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Tri, Senin (6/4/2020).
"Sejak awal penyebaran virus Covid-19 pada Desember lalu, Grab Indonesia telah memantau kondisi dan menyiapkan semua pemangku kepentingan, termasuk para mitra pengemudi kami," lanjutnya.
Tri menjelaskan bahwa dari pihak Grab sendiri telah rutin memastikan agar potensi penyebaran Covid-19 dari mitra pengemudi Grab bisa diminimalisir dengan langkah-langkah sesuai anjuran pemerintah.
"Pencegahan itu termasuk penggunaan masker setiap saat serta mendisinfeksi kendaraan mitra pengemudi Grab serta tas pengiriman mitra Grab secara teratur," ujar Tri.
"Menjaga jarak aman melalui prosedur contactless delivery bagi mitra pengiriman GrabFood dan GrabExpress," lanjutnya.
Sedangkan di sisi lain, Gojek juga masih berdiskusi, dan berkoordinasi terkait nasib mitra mereka pasca PSBB diberlakukan.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/4/2020), Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan apapun keputusan yang diambil Gojek akan mengikutinya.
“Saat ini kami sedang mengkaji dan berdiskusi lebih lanjut bersama dengan pemerintah terkait implementasi peraturan (PSBB) ini,” ujar Nila dalam keterangannya, Selasa (7/4/2020).
Nila juga bercerita terkait apa upaya yang telah dilakukan oleh Gojek untuk membantu negara melawan penyebaran Covid-19.
“Gojek telah mengimpor 5 juta masker dan juga menyediakan cairan pembersih (hand sanitizer), vitamin, dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan di berbagai kota besar di Indonesia,” kata Nila.
KOMENTAR