Dia menambahkan bagi daerah-daerah yang mungkin tidak ada fasilitas laboratorium khusus dan dengan jumlah kasus Covid-19 yang tidak terlalu banyak, dapat efektif digunakan.
"Tetapi kalau kasusnya banyak, dan hanya pakai metode 1 tes saja, agak kurang praktis," sambung dia.
Prof Amin menyarankan agar tes PCR untuk mendeteksi infeksi virus corona di masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang automatik.
Nantinya, semua tes pengujian terhadap sampel orang-orang yang terindikasi maupun positif virus corona dapat diproses dengan mesin tes PCR.
"Cuma memang mesin PCR tes ini cukup mahal.
Bahkan, di Jakarta, sepengetahuan saya hanya ada di Eijkman," ungkap Prof Amin.
Dalam sehari, mesin PCR ini dapat mengerjakan 300 sampai 400 tes. Sedikitnya, ada 3 mesin PCR di laboratorim Eijkman.
Khusus untuk menguji sampel virus corona, SARS-CoV-2, menggunakan mesin kuantitatif PCR atau qRT-PCR.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR