"Kalau sekarang barang harganya stabil cuma pembelinya menurun, yang datang ke pasar sepi," kata Zaini kepada TribunJakarta.com.
Dia menjelaskan, permintaan saat ini justru didominasi pembeli untuk kebutuhan rumah.
Biasanya, pembeli di tokonya merupakan pedagang sayur eceran yang berjualan keliling ke rumah-rumah warga.
"Kalau yang buat dagang lagi udah jarang yang jualan, paling yang beli buat kebutuhan rumah aja, cabai aja saya dapat 30 kilogram dua hari enggak abis, biasanya sehari udah langsung abis," jelas dia.
Hal yang sama juga dirasakan pedagang sayur dan kebutuhan pokok lainya bernama Imas (52), dia merasa jumlah pembeli selama pandemi corona menurun.
"Kapan selesainya ini ya, dagang kita buka setiap hari cuma pembelinya kadang ada kadang enggak ada, sepi pasar yang datang," kata Imas.
Dia biasanya membuka lapak dari pagi hingga sekira pukul 16.00 WIB, jelaang tutup lapak, dagangannya masih nampak banyak lantaran sedikit pembeli.
"Ini udah mau tutup sampe sore aja kalau saya dagangnya, yang malem ada lagi beda orang, siang biasanya ada aja yang beli banyak buat kebutuhan rumah cuma ini pada enggak ada sepi," tegas dia.
Pengelola pasar sejatinya menyediakan akses belanja online yang bisa dipesan melalui whatsapp, nomor yang tertera untuk pemesanan nantinya akan berkordinasi dengan pedagang untuk selanjutnya barang dikirim ke rumah warga.
Tetapi, cara online ini dirasa belum merata, beberapa pedagang justru tidak mengerti bagaimana konsep jual beli online selama pandemi Covid-19 tersebut.
"Kalau saya enggak ngerti, masih ngandelin jualan di sini aja," kata Zaini.
KOMENTAR