Bantuan Sembako Pemprov DKI Salah Sasaran, Anies Baswedan: 'Ada Kesalahan 1,6 Persen Sampai ke Orang yang Tidak Berhak'
SajianSedap.com - Pemerintah DKI Jakarta sudah menyerahkan bantuan paket sembako selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Bantuan sembako tersebut tidak hanya untuk warga yang memiliki KTP DKI Jakarta saja, melainkan juga bisa diakses oleh warga luar Jakarta.
Namun bagi warga luar Jakarta, harus melengkapi syarat khusus yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Dinas Sosial DKI Jakarta sendiri sudah mulai menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga miskin dan rentan miskin.
Target penerima bantuan berupa paket sembako ini, bukan bantuan langsung tunai (BLT), menyasar 1,2 juta keluarga di Jakarta.
Bantuan paket sembako dari Pemprov DKI Jakarta ini diberikan secara bertahap dan mulai berlangsung dari 9 sampai 24 April.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Kriteria Penerima Sembako
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun turut mensosialiasikan jadwal pendistribusian paket sembako kepada warga miskin dan rentan miskin di Instagramnya.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah menjelaskan sejumlah kriteria warga yang berhak menerima bantuan sembako dari Pemprov DKI selama penerapan PSBB di Jakarta.
Setiap harinya ada 20 ribu paket sembako yang diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin.
Irmansyah menegaskan pemberitan bantuan ini hanya berupa paket sembako, bukan berupa uang tunai.
"Program bansos ini bersumber dari realokasi anggaran APBD DKI Jakarta," ucap Irmansyah dalam keterangannya kepada Kompas.om, Senin (13/4/2020).
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Kasus Corona Di Jakarta akan Menyentuh Angka 8.000, 'Dalam Waktu Dekat ini'
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Kesalahan Penyaluran Bansos
Kini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui 1,6 persen bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pihaknya beberapa waktu lalu salah sasaran.
Hal ini diakui Anies saat menggelar konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (1/5/2020) malam.
"Kemarin ada 1,6 persen dari distribusi bansos yang sampai kepada orang yang tidak berhak," ucap Anies.
Anies menjelaskan, pada tahap pertama pendistribusian bansos kemarin, ada beberapa orang dari kalangan mampu yang masuk daftar penerima bantuan.
Kemudian, ada juga kesalahan alamat.
Sehingga warga yang sudah meninggal tapi tetap masuk dalam daftar penerima bansos yang disalurkan sejak 9 April hingga 24 April 2020 lalu.
Baca Juga: Bukan Cuma Sembako, Anies Baswedan akan Berikan Rp 1 Juta untuk Setiap Keluarga Di Jakarta
"Ada yang salah alamat, orang mampu, hingga orangnya sudah meninggal (masuk daftar penerima bansos)," ujarnya.
Kesalahan yang terjadi pada pendistribusian sembako tahap pertama ini disebut Anies, bakal dijadikan pembelajar bagi pihaknya dalam menyalurkan bansos tahap kedua nanti.
Ia pun berharap, pendistribusian bansos tahap kedua yang bakal dimulai seminggu atau 10 hari jelang lebaran dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
"(Bansos tahap pertama) apakah sempurna? Tidak. Ada kekurangan sana-sini yang akan menjadi bahan bagi kami untuk memperbaiki,"kata Anies.
"Kesalahan 1,6 persen ini jadi bahan kita untuk mengoreksi. Ke depan, jumlah (penerima bansos) lebih banyak lagi,"sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Akui 1,6 Persen Bansos Tahap Pertama Salah Sasaran, Anies: Ada yang Sudah Meninggal Dapat Bantuan
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Jakarta.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR