Viral Seekor Tikus Tertangkap Kamera Berlarian di Supermarket, Jadi Heboh Sampai Pemilik Langsung Lakukan Tindakan Ini
SajianSedap.com - Apa jadinya jika Anda sedang berbelanja lalu tiba-tiba ada tikus yang berkeliaran?
Tentunya kita akan berjengit geli dan ketakutan.
Apalagi tikus dikenal sebagai hewan yang jorok dan tak jarang menimbulkan penyakit.
Mereka yang digigit atau bahkan ditergores oleh tikus berisiko mengalah terhadap demam gigitan tikus.
Selain itu, penyakit seperti salmonellosis dan leptospirosis dapat ditularkan dari makanan atau cairan yang terkontaminasi dengan kotoran hewan atau urin.
Baca Juga: Terbongkar Cara Membuat Donat JCO yang Tidak Keras Walau Sudah Dingin, Ternyata Gampang Banget!
Maka dari itu video baru-baru ini di Twitter yang merekam beberapa tikus berlarian di salah satu toko Family Mart Jepang menjadi viral.
Setidaknya setengah lusin tikus terlihat berlari-lari kecil di sekitar Family Mart di Shibuya.
Melihat masalah tersebut, perusahaan supermarket langsung melakukan tindakan tak terduga ini.
Berkeliaran di Sekitar Supermarket
Dari video yang viral tersebut tampak beberapa tikus turun dari rak pajangan yang diisi dengan bola nasi dan bento onigiri sebelum berlari di lorong.
Bahkan diantaranya ada yang memanjat dan jatuh di sekitar bagian pendingin.
Selain itu, pengunjung dibuat ngeri ketika ada tikus yang berlarian di sekitar rak roti di supermarket tersebut.
Anda bahkan dapat mendengar suara kaki tikus mungil menginjak kemasan plastik roti, saat jingle Family Mart diputar di latar belakang.
Baca Juga: Masih Kekeuh Juga, Donald Trump Mengaku Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium Di China
Namun, tidak ada bukti pasti apakah itu terjadi di toko Family Mart yang sama dengan pos pertama atau tidak.
Dikutip dari World of Buzz, sayangnya Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video secara independen, lapor The Straits Times.
Penyiar publik NHK mengatakan bahwa video tikus yang viral tersebut telah mengumpulkan lebih dari 5 juta penonton.
Menanggapi insiden itu, Family Mart merilis pernyataan di situs webnya tentang video tikus 'tidak bersih' yang diambil di salah satu tokonya.
Ditutup Sementara
"Kami menangani kasus ini dengan serius," kata pernyataan perusahaan, mencatat bahwa mereka telah menutup bisnis di outlet tersebut dan sedang menyelidiki penyebabnya.
Tindakan desinfeksi dan pencegahan akan dilakukan oleh Family Mart sebelum memutuskan apakah akan membuka kembali toko, dengan mempertimbangkan lingkungan sekitarnya.
Outlet sekarang ditutup sementara sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, kehadiran tikus juga sempat viral di Indonesia.
Viral Video Tikus Makan dari Rice Cooker
Dalam video nampak sebuah rumah sederhana dengan meja makan dipenuhi makanan.
Wanita yang merekam juga nampaknya sudah siap makan bersama keluarga.
Hal itu terlihat pada rice cooker yang sudah dibuka beserta aneka lauk pauk di meja makan.
Namun, Ia begitu kaget saat melihat seekor tikus got berukuran sangat besar nangkring di atas rice cookernya.
Tikus itu pun dengan santai memasukkan wajahnya ke dalam rice cooker dan makan nasi dari sana.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Lucunya, wanita ini bukannya jijik melainkan malah marah.
Ia sampai mengumpat pada tikus tersebut.
"Asli ini tikus yang nggak tahu diri, nggak punya adab.", katanya sambil berteriak marah.
Herannya, tikus tersebut tetap saja asyik makan tanpa takut sama sekali, lo.
"Ini adalah tikus yang enggak punya adab! Heh yang namanya tikus! Tikus awas iihh aku enggak mau lagi makan!", tambahnya lagi sambil menggebrak meja.
Akibatnya, tikus tersebut langsung berusaha kabur.
Wanita tersebut pun langsung histeris dan meminta anggota keluarganya menutup pintu.
Sepertinya Ia ingin menjebak dan membunuh tikus tersebut.
"Kiki tutup pintu Kiki!", teriaknya panik.
Namun, video tersebut langsung terhenti dan tidak diketahui dengan jelas kelanjutannya.
Artikel ini telah tayang di worldofbuzz.com dengan judul Video of Rats Scampering Around Shelves at a Family Mart in Japan Goes Viral
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR