Stroke Renggut Nyawa Robby Tumewu, Siapa Sangka Makanan Sejuta Umat Ini Bisa jadi Penyebab Utamanya, Hati-hati!
SajianSedap.com - Nama Robby Turmewu tentunya tidak asing di telinga.
Robby Tumewu merupakan seorang aktor, komedian, perencang busana, hingga MC kondang ini meninggal dunia pada 14 Januari 2019 lalu.
Penyebab meninggalnya diketahui karena sakit stroke hingga harus operasi otak.
Siapa sangka penyebab stroke salah satunya dari makanan yang sering kita makan ini.
Dilansir Tribun News, laki-laki 65 tahun ini sempat dikabarkan menderita penyakit stroke dan menjalani serangkaian operasi pada 2013.
Hal ini bermula ketika Ia ditemukan pingsan saat mengisi acara live di televisi swasta pada 2010 silam.
Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke dan pembuluh darahnya pecah.
Hingga pada 2013 ia mengalami serangan stroke yang kedua, yang kemudian dinyatakan telah masuk stadium parah.
Unggahan Bela Sungkawa Becky Tumewu
Kematian Robby Tumewu diketahui publik setelah sahabatnya Becky Tumewu.
Becky mengabarkan pada warganet kalau sahabatnya itu sudah meninggal lewat akun Instagram pribadinya.
Ia menyertakan fotonya dengan Robby dengan warna hitam putih.
Dikatakannya, itu adalah foto yang diambil pada tahun 2013.
Baca Juga: Jadi Kebiasaan, Sarapan dengan Nasi Uduk Ternyata Bisa Picu Penyakit Mematikan Hingga Separah Ini
Becky mengungkapkan kejadian meninggalnya sang sahabat secara rinci lewat postingannya.
Wanita kelahiran 1970 ini mengatakan bahwa Robby meninggal pada malam hari pukul 00.05 WIB.
"saya tidak pernah akan lupa dengan kebaikan Robby, senyum dan tawa yang selalu beliau bagikan pada orang di sekitarnya, komentar komentar dan cerita yang membuat kita semua tertawa,
suasana selalu seru dan ceria saat ada Robby, syuting panjangpun tidak terasa. Robby juga sempat menjadi fasilitator di Talkinc." tulisnya seperti yang dikutip SajianSedap.com pada Senin (14/01).
Makanan Penyebab Stroke
Renggut nyawa Robby Tumewu, ternyata makanan juga bisa jadi salah satu faktor penyebab penyakit stroke.
Stroke dapat menyerang tanpa memberikan gejala atau peringatan alias tiba-tiba.
Gaya hidup tak sehat seperti mengonsumsi makanan berlemak jahat merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kerusakan pembuluh darah yang pada akhirnya akan memicu serangan stroke.
Oleh sebab itu, pemilihan makanan dalam menu keseharian menjadi penting artinya.
Ada beberapa jenis makanan yang harus Anda waspadai dan batasi konsumsinya sedini mungkin.
1. Kerupuk, keripik dan gorengan
Muffin, donat, keripik, crackers, atau makanan dipanggang yang tinggi kandungan lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya.
Konsumsi makanan ini harus dibatasi karen lemak trans memiliki sifat yang berbahaya karena mampu mengeblok atau menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) dan kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebuah riset di University of North Carolina Amerika Serikat menemukan, wanita yang mengasup 7 gram lemak trans setiap hari (dua porsi donat atau setengah porsi kentang goreng) memiliki risiko terserang stroke 30 persen lebih tinggi ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 1 gram lemak trans per hari.
2. Daging olahan dan rokok
Daging olahan dan rokok merupakan kontributor jahat untuk faktor risiko pencetus stroke.
Daging olahan umumnya memiliki kandungan natrium yang tinggi dan bahan pengawet.
Para ahli berkesimpulan, natrium nitrat dan nitrit secara langsung dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.
Banyak penelitian telah menghubungkan antara konsumsi daging olahan dengan penyakit arteri koroner (CAD).
Sebuah riset meta-analisis dalam jurnal Circulation memperkirakan bahwa terjadi kenaikan sebesar 42 persen terkait risiko penyakit jantung koroner bagi mereka yang makan satu porsi daging olahan per hari.
3. Soda
Keputusan mengganti minuman bergula dengan diet soda tampaknya seperti solusi cerdas untuk menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.
Mereka yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari memiliki risiko menderita stroke sebesar 48 persen.
Sebuah riset di Columbia University melibatkan 2.500 orang usia 40 tahun atau lebih tua dan menemukan bahwa peminum soda harian memiliki 60 persen lebih tinggi terserang stroke, mengalami serangan jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan mereka yang tidak konsumsi soda.
4. Daging merah
Para ahli menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah dalam porsi besar setiap hari memiliki peluang lebih tinggi terkena stroke sebesar 42 persen.
Temuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terhadap 35.000 para peserta yang semuanya adalah wanita.
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein secara bertahap.
Baca Juga: Waspada! Merendam Centong Sayur Aluminium di Masakan Panas Bahaya Banget Bagi Kesehatan!
Peneliti mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan.
Juga, memilih sumber protein lain seperti kacang, tumbuhan polong, tahu, dan susu tanpa lemak.
5. Makanan kaleng dan fast food
Para ahli nutrisi menilai, sejumlah makanan kaleng yang didalamnya mengandung kadar sodium dan garam (natrium) kelewat tinggi tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.
Pasalnya, garam atau sodium secara langsung dapat memengaruhi risiko terkena stroke.
Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat merekomendasikan, asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.
Sebuah riset teranyar menyebutkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 4.000 mg sodium sehari, berisiko dua kali lipat terkena stroke ketimbang mereka yang mengasup 2.000 mg atau kurang.
Oleh sebab itu, para ahli mengajurkan untuk selalu membaca label makanan dengan hati-hati.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Deretan Makanan Ini Pantang Dimakan Saat Menstruasi! Efeknya Berbahaya Banget
Baca Juga: Enggak Butuh Deodorant, Deretan Makanan Ini Ternyata Ampuh Usir Bau Badan! Coba Sekarang Juga
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR