Enggak Nyangka, Cuma Rutin Makan Biji Nangka Rebus Ternyata Bisa jadi Obat Alami Berbagai Penyakit Berbahaya Ini
SajianSedap.com - Obat alami bisa didapatkan dari berbagai makanan, salah satunya biji nangka.
Nangka merupakan buah yang banyak disukai orang Indonesia.
Rasanya yang manis dan dagingnya yang kenyal sangat nikmat dimakan kapan saja.
Selain dimakan langsung, nangka juga sekarang dijadikan kripik yang tak kalah enak.
Namun, beberapa orang hanya memakan buahnya saja dan membuang biji nangka.
Baca Juga: Benarkah Saus Sambal Tidak Boleh Ditaruh di Dalam Kulkas? Simak Fakta Sebenarnya
Padahal biji nangka memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan, lho!
Bojo nangka yang biasa disebut beton dalam bahasa Jawa itu ternyata mengandung banyak nutrisi dan manfaat untuk tubuh.
Rutin memakan biji nangka rebus memiliki beberapa manfaat untuk tubuh berikut ini.
1. Melawan Keriput
Biji nangka ternyata bisa melawan keriput jika dijadikan masker loh.
Caranya, tumbuk biji nangka sampai halus dan campurkan dengan susu murni.
Gunakan masker tersebut, biarkan mengering lantas bersihkan dengan air hangat.
Masker biji nangka itu dipercaya bisa membuat wajah kembali bersinar dan mengembalikan struktur kulit agar halus kembali.
2. Cegah Anemia
Mengkonsumsi biji nangka ternyata dapat mencegah anemia.
Pasalnya, biji nangka kaya akan zat besi yang bagus untuk membentuk hemoglobin.
Pola makan yang kaya akan zat besi menghilangkan risiko anemia dan kelainan darah lainnya.
Kamu bisa merebus biji nangka agar lezat untuk dikomsumsi.
3. Kesehatan rambut dan mata
Biji nangka dapat menjaga kesehatan mata karena mengandung vitamin A.
Vitamin A bagus untuk menjaga kesehatan mata dan juga menyehatkan rambut loh.
4. Mencegah gangguan pencernaan
Bubuk biji nangka dikenal mampu memberikan pertolongan pertama pada gangguan pencernaan loh.
Caranya, jemur biji nangka lalu tumbuk halus.
Saat mendapat gangguan pencernaan biji nangka bisa diseduh dengan air hangat.
Namun, cara lebih mudah tentu saja dengan mengkonsumsinya langsung setelah dimasak terlebih dahulu.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR