Berdasarkan pengamatan, profesor neurovirologi Robert Yolken, salah satu periset, menyimpulkan kandungan nitrat, pengawet yang biasa digunakan pada daging adalah penyebab hal ini terjadi.
Nitrat memiliki sifat antibakteri, menurut Yolken, zat inilah yang telah mengubah mikrobioma tikus dan manusia.
Dalam penelitian sebelumnya, ia dan timnya mencoba memberi probiotik pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena mengalami fase mania.
Alhasil, pasien cenderung tidak akan dirawat kembali dalam enam bulan ke depan.
Periset belum menemukan bagaimana proses perubahan mikrobioma ini memengaruhi otak.
Menurut peneliti, bakteri mungkin mengirim sinyal melalui saraf vagus, yang menghubungkan usus dan otak.
Atau, bakteri bisa mengeluarkan bahan kimia yang disebut butirat yang berjalan melalui sistem sirkulasi ke otak.
Inilah yang membuatnya mempengaruhi produksi hormon pengaturan suasana hati yang disebut neurotransmitter.
Tentu saja riset ini perlu diteliti kembali lebih mendalam, menggunakan lebih banyak sampel.
Namun banyak riset yang telah mendukung fakta daging olahan dapat menyebabkan kanker. Jadi bagaimanapun juga, kita harus waspada terhadap apa yang kita konsumsi. (Ariska Puspita Anggraini)
KOMENTAR