Cara Ampuh Memasak Nasi Agar Kalorinya Berkurang 50%, Dijamin Mudah dan Cocok Bagi Program Diet Anda
Sajiansedap.com - Apakah anda sedang menjalankan program diet?
Kabar baik untuk anda yang tetap ingin makan nasi saat sedang diet.
Tim peneliti dari College of Chemical Sciences di Sri Lanka yang dipimpin oleh Sudhair James menemukan cara memasak nasi yang bisa mengurangi kalorinya hingga 50 persen.
Baca Juga: Makan Nasi Padang Sampai Nambah Ternyata Baik Bagi Tubuh, Asalkan..
Dipaparkan oleh James dalam National Meeting and Exposition of the American Chemical Society pada bulan Maret 2015, metode memasak nasi ini sangat sederhana.
Penasaran kan?
Mari kita simak bersama ulasannya berikut ini.
Wajib Diketahui.
Cara Masak yang Bisa Kurangi Kalori Nasi Hingga 50%
Anda hanya perlu sepanci air mendidih.
Lalu, masukkan satu sendok teh minyak kelapa untuk setiap setengah cangkir beras yang dimasak sebelum Anda memasukkan berasnya.
"Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama 12 jam. Begitu saja,” ujar James kepada Washington Post 25 Maret 2015.
Baca Juga: Resep Tongkol Suwir Manado Enak, Menu Pilihan yang Bikin Keluarga Lahap Makan
Baca Juga: Jadi Kebiasaan Ibu-Ibu, Cara Memasak Nasi Seperti Ini Ternyata Salah Besar! Ahli Bongkar Alasannya
Nasi yang lebih rendah kalori ini kemudian hanya perlu dipanaskan di dalam microwave untuk dikonsumsi.
Namun pertanyaan selanjutnya adalah apakah aman?
Mari kita simak fakta sainsnya berikut ini.
Fakta Sains di Baliknya
Anda mungkin heran, bagaimana mungkin metode ini bisa mengurangi kalori nasi hingga 50 persen?
Seperti yang diketahui, pati terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu pati tercerna (digestible starch) dan pati resistan (resistant starch).
Pati tercerna adalah tipe yang dengan cepat dikelola oleh tubuh menjadi glukosa dan disimpan menjadi lemak bila tidak dibakar.
Baca Juga: Resep Brokoli Cah Telur Asin Enak, Pelengkap Nasi Hangat yang Rasanya Sangat Nikmat
Sementara itu, pati resistan tidak dipecah menjadi glukosa dan melewati usus seperti serat sehingga memiliki kalori yang lebih rendah.
Nasi dan kentang pada awalnya mengandung banyak pati resistan.
Namun, cara memasak kita sering kali mengubah pati di dalam kentang dan nasi menjadi pati tercerna.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Nah, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, para ahli menemukan bahwa nasi goreng dan nasi pilaf mengandung lebih banyak pati resistan daripada nasi yang dikukus atau direbus biasa.
Sebuah studi pada tahun 2014 juga menemukan bahwa mendinginkan pasta sebelum dipanaskan kembali dan dimakan juga meningkatkan kandungan pati resitan di dalamnya.
Berbekal pengetahuan tersebut, James dan pembimbingnya Pushparajah Thavarajah melakukan berbagai eksperimen untuk menurunkan kandungan kalori di dalam nasi.
Baca Juga: Bolehkah Bikin Kue Menggunakan Telur dan Margarin Dari Kulkas? Berikut Penjelasannya
Mereka menguji coba delapan metode memasak nasi menggunakan 38 jenis beras di Sri Lanka, dan menemukan bahwa metode di atas adalah yang paling efektif.
Dengan menambahkan lemak, seperti minyak kelapa, dan langsung mendinginkan nasi, kandungan pati di dalamnya berubah menjadi lebih banyak yang resistan.
Dalam siaran persnya, James menjelaskan, mendinginkan (nasi) dengan cepat selama 12 jam menyebabkan formasi ikatan hidrogen antara molekul amilosa yang berada di luar butiran nasi sehingga mengubahnya menjadi pati resistan.
Lalu, memanaskan kembali rupanya tidak mengubah pati resistan ini menjadi pati tercena.
Ke depannya, tim peneliti ingin menemukan jenis beras mana yang paling cocok dimasak menggunakan metode ini untuk mengurangi kalorinya secara signifikan.
Mereka juga bereksperimen menggunakan lemak jenis lain, seperti minyak bunga matahari.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel Telah Ditayangkan di Style.tribunnews.com dengan Judul, Cara Jitu Memasak Nasi Agar Kalorinya Berkurang 50%, Cocok untuk Program Dietmu
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR